Belajar Etika Bisnis Dari Orang Tionghoa – Kiprah orang tionghoa di negeri ini sebagai pebisnis sukses memang tidak dipungkiri lagi. Jika kebanyakan orang memilih untuk menjadi pegawai atau karyawan di perusahaan, tidak demikian dengan orang tionghoa yang lebih memilih menjadi pengusaha.
Suksesnya pengusaha tionghoa tidak lepas dari karakter mereka yang kebanyakan adalah pekerja keras, disiplin, bekerja sepenuh hati, serta sikap nya pada pelanggan loyal mereka.
Pebisnis tionghoa selalu menunjukkan etika bisnis yang baik yakni melalui sikapnya yang ramah, murah senyum dan memperlakukan konsumen bak seorang raja. Dan saya kira ini masih belum ada pada toko pertanian milik orang lokal.
Pernah suatu kali saya belanja obat-obatan pertanian di toko pertanian milik orang lokal (kebetulan milik orang Med*n), kata-katanya ketus sekali, tidak ramah, seolah tidak butuh pembelian saja. Apa karena waktu itu saya banyak nanya ya..hahhaa
Perlakuan sebaliknya yang saya terima saat saya belanja di toko pertanian milik orang tionghoa. Saya diterima dengan ramah, senyum dan lembut. Walaupun banyak nanya tetap dijawab dengan sepenuh hati dan diberikan rekom mana yang sebaiknya digunakan.
Saya pikir sikap seperti itulah yang perlu dimiliki oleh semua pengusaha dan pebisnis, siapapun dia jika ingin toko pertaniannya berkembang. Walaupun apa yang saya alami langsung mungkin berbeda dengan anda. Dan bisa jadi pula apa yang saya alami tidak terjadi di daerah anda.
Jadi postingan ini sama sekali bukan soal ras/suku ya, melainkan ada sebuah kritik terhadap budaya dan etika bisnis yang kurang baik (seperti contoh kasus di atas).
Harapannya tentu ada poin atau pelajaran yang bisa diambil bagi orang lain untuk meniru budaya dan etika bisnis orang tionghoa yang sangat positif tersebut, yaitu agar lebih menghargai lagi para customer atau konsumen.
Ingat dalam bisnis, konsumen adalah raja. Konsumen adalah ruh dan nafas usaha anda. Jika anda kurang baik memperlakukan konsumen anda, maka itu sama saja anda menggali kuburan anda sendiri. Cepat atau lambat mereka akan menjauh dari anda.
Jadi perlakukan konsumen anda layaknya aset, jaga aset anda dengan baik. InsyaAllah usaha anda langgeng ke depannya. (fin-)