Lanjaran atau Ajir Besi Ini Diklaim Tahan 10 Tahun. Pernah Coba ??

Lanjaran atau Ajir Besi – Di tengah semakin sulitnya mencari pohon bambu, teknologi ajir besi atau lanjaran (plant stake) yang terbungkus polyolefine mungkin bisa jadi alternatif subtitusi yang bagus.

Mungkin terlihat sepele inovasi teknologi pertanian yang satu ini. Cuman ajir. Seberapa menarik sehingga petani perlu mencoba dan beralih menggunakan teknologi tersebut ?

Saat ini kalo kita lihat, sebagian besar petani indonesia khususnya petani horti sperti melon, cabai, timun, tomat, kacang panjang masih memakai ajir/lanjaran dari bahan bambu.

Dengan harga 500/batang panjang 150 cm (harga jawa timur), lanjaran bambu mungkin bisa bertahan 2-3 kali musim tanam. Setelah itu petani akan membeli kembali ajir/lanjaran yang baru.

Rekomendasi :  Rahasia Sukses Cara Menanam Semangka Agar Berbuah Besar

Mengingat harga saprodi termasuk lanjaran, tiap tahunnya mengalami kenaikan, ajir non bambu dari besi ini, (bisa lihat gambar di bawah ini) bisa jadi investasi jangka panjang.

Fungsi atau kegunaan ajir lanjaran bagi tanaman

Ajir Besi
Ajir/lanjaran besi pada cabai. Sumber gambar : @takiron_ind

Ajir atau lanjaran, kita sebut saja ajir. Merupakan kebutuhan utama bagi petani yang membudidayakan tanaman merambat seperti timun, melon, pare, buncis, kacang panjang dan lain-lain.

Tentu saja selain sebagai media untuk tumbuh merambat, ajir juga berguna untuk menopang tanaman agar tidak mudah roboh utamanya saat tanaman sudah berbuah lebat seperti tanaman cabai, tomat, terong dan lain-lain.

Manfaat penggunaan ajir akan semakin terlihat manakala saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang, tanaman bisa selamat dan tetap berdiri kokoh sampai masa panen tiba.

Menurunnya ketersediaan bambu jadi sebab penemuan teknologi ajir besi

Ajir Besi
Ajir besi pada kacang panjang. Sumber gambar : @takiron_ind

Menurunnya ketersediaan bambu sehingga semakin sulit didapatkan, bisa jadi karena industri lanjaran harus bersaing dengan industri lain yang berbahan bambu seperti industri alat rumah tangga ataupun industri kerajinan tangan.

Rekomendasi :  8 Fakta Manfaat Hebat Mikroba Google, Hasil Karya Anak Bangsa yang Diakui Dunia

Tiap tahun, penggunaan bambu semakin meningkat. Sementara regenerasi nya berjalan tidak secepat pemanfaatannya.

Butuh waktu lama bagi bambu muda untuk tumbuh berkembang untuk kemudian dimanfaatkan kembali. Terkadang masih muda saja sudah dipotong karena harus dijadikan sayur (bambu muda=rebung).

Kelebihan ajir berbahan besi berbungkus polyolefine

Ajir/lanjaran besi pada tomat. Sumber gambar : @takiron_ind
  • Ajir besi berbungkus plastik polyolefine lebih tahan karat sehingga bisa awet lama, bebas keropos dan rayap sepreti yang terjadi pada ajir bambu.
  • Mudah digunakan, enak digenggaman, mudah dipasang. Cocok untuk tanaman yang merambat seperti pare, timun, kacang panjang. Tiap jarak 2 cm terdapat knots atau simpul, yang berguna mencegah slip saat tanaman merambat.
  • Di bagian bawah terdapat water resistant cap sehingga tidak gampang keropos meski menyentuh tanah dan sering terkena air atau pupuk.
  • Terlihat lebih rapi, elegan dan keren. Cocok digunakan untuk urban farming, home garden, di taman, di kebun, atau di lahan teras rumah.

Harga ajir besi

Ajir besi pada melon. Sumber gambar : @takiron_ind

Untuk harga panjang 150 cm mungkin saat ini berkisar 8000 per batang. Jika digunakan sampai 10 tahun maka biaya per tahunnya adalah 800. Jika setahun bisa tanam 3 kali maka harga nya jadi sekitar 266 per batang.

Rekomendasi :  Kabar Baik bagi Petani, Suku Bunga KUR Tahun 2018 Jadi 7%

Jauh lebih murah dibandingkan ajir bambu. Sehingga selama jangka waktu yang lama,  anda tak perlu lagi memikirkan pengadaan ajirbaru, yang kemungkinan tiap tahun mengalami kenaikan harga.

Jika anda berminat anda bisa membeli di toko online, marketplace, karena sudah banyak yang menjual dan petani yang membelinya. Selain dalam bentuk tegal lurus, ada juga yang bisa dilengkungkan.

Sebenarnya teknologi ajir non bambu dari besi dibungkus plastik polyolefine ini sudah lama digunakan di luar negeri.

Di Jepang, kira2 di tahun 1970-an sudah mulai mengembangkan. Sementara di Indonesia, ada PT. Takiron Indonesia (twitter: @takiron_ind)  yang mulai memproduksi produk ini sejak tahun 2004 silam.

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *