Arab Saudi Swasembada Pangan – Membaca judul artikel ini mungkin anda tak percaya. Apakah benar Arab Saudi bisa swasembada pangan alias bisa mencukupi sendiri kebutuhan pangannya.
Jika melihat kondisi geografisnya yang sebagian besar merupakan gurun pasir, beriklim kering dan panas, (iklim sejuk saat musim dingin) tentu akan sulit bagi kerajaan Arab Saudi untuk berhasil swasembada pangan.
Dilansir dari laman alarabiya.net, ternyata benar bahwa Arab Saudi telah banyak berhasil memproduksi pangan melebihi kebutuhan domestiknya.
Dalam berita berangka tahun 2021 tersebut, ada banyak jenis komoditas yang berhasil diproduksi sendiri oleh Arab Saudi. Tak hanya dari jenis daging, buah dan sayuran pun berhasil diproduksi.

Apa saja sih komoditas pangan yang berhasil diproduksi Arab Saudi ? Lalu komoditas apa sih yang sudah 100% atau dengan kata lain telah swasembada ??
Mengutip dari Kementerian Lingkungan, Air dan Pertanian negara itu (Ministry of Environment, Water and Agriculture), berikut ini capaian negara Arab Saudi dalam swasembada pangan.
Capaian Arab Saudi dalam Swasembada Pangan
Kategori Daging dan Protein
- Daging merah : 41%
- Ikan : 37%
- Udang : 105%
Kategori Buah-buahan
- Kurma : 111%
- Tin/ara : 104%
- Timun : 99%
- Semangka : 98%
- Tomat : 73%
- Anggur : 59%
- Mangga : 25%
- Jeruk :13%
- Pisang : 4%
Kategori Sayuran
- Kacang-kacangan/beans : 116%
- Terong : 105%
- Kentang : 88%
- Blewah : 81%
- Bawang merah : 46%
- Wortel : 25%
Dari data di atas, bisa kita lihat sobat BT bahwa ada beberapa jenis komoditas pangan yang berhasil melampaui angka 100%, dengan kata lain melebihi kebutuhan dalam negerinya, antara lain kurma, tin, kacang-kacangan, terong, dan udang.
Sementara tak sedikit yang hampir mencapai 100%, seperti kentang, blewah, tomat, timun dan semangka.
Gimana sobat BT, hebat bukan? Tentu anda semua penasaran kan, gimana sih cara Arab Saudi bertani sayur dan buah ?
Dengan status nya sebagai negara gurun pasir tapi kok bisa-bisanya swasembada pangan ya ! Lah kita yang punya negara jauh lebih subur, air nya melimpah, justru bisa-bisanya hobi impor ! Kan malu, ya nggak ??
Cara Arab Saudi Berhasil Swasembada Pangan, Sayur dan Buah
Sebelum sampai pada kondisi sekarang, secara historis pertanian di Semenanjung Arab dulunya didominasi oleh pertanian kurma dan produksi sayuran di oasis yang tersebar luas dalam skala kecil.
Cukup-lah untuk memenuhi kebutuhan makan komunitas lokal. Hingga sampailah pada tahun 1970-an di mana pemerintah mulai serius membangun sektor pertanian.
Mengutip dari laman saudiembassy.net, inilah cara Pemerintah Arab Saudi sehingga bisa berhasil swasembada sayur dan buah, yaitu dengan meluncurkan berbagai program ekstensif pertanian, antara lain :
- Sektor pertanian juga mendapat manfaat dari air, bahan bakar, dan listrik yang berbiaya rendah, serta impor bahan baku dan mesin yang bebas biaya
- Mitra usaha patungan asing dari individu atau perusahaan dibebaskan dari pembayaran pajak untuk jangka waktu hingga 10 tahun
- Meningkatkan lahan budidaya yang produktif dengan cara reklamasi lalu diberikan kepada petani secara gratis, dengan syarat petani mengembangkan area minimal ¼ dari luas awal selama 2-5 tahun
- Melalui Kementerian Lingkungan, Air dan Pertanian, pemerintah memberikan penyuluhan kepada petani, mempromosikan teknologi pertanian modern
- Serta mendukung (mendanai) program penelitian untuk menghasilkan tanaman baru yang lebih tahan hama penyakit sehingga produktivittas meningkat
- Memberikan bantuan subsidi dan pinjaman tanpa bunga melalui Saudi Arabian Agricultural Bank (SAAB)
- Memperbaiki jalan yang menghubungkan daerah produksi dengan pasar konsumen
- Membeli dan menyimpan gandum, membangun pabrik tepung dan memproduksi pakan ternak
Karena arab saudi merupakan negara gurun dan memiliki curah hujan yang minim, maka program yang tak kalah penting adalah bagaimana menyediakan pasokan air yang sangat besar dan membangun jaringan irigasinya.
Baca juga : Dengan Teknologi Irigasi Poros Tengah, Gurun Disulap Jadi Produktif
Untuk mendapatkan pasokan air, pemerintah membangun jaringan bendungan dengan tujuan untuk menjebak air yang berasal dari banjir musiman. Serta membuat reservoir (cadangan) air bawah tanah yang luas melalui sumur yang dalam.
Selain itu, juga membangun fasilitas desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang tak hanya dimanfaatkan untuk pertanian tapi juga untuk masyarakat perkotaan maupun industri.
Upaya secara kolektif ini telah terbukti mengubah area gurun pasir menjadi area pertanian yang subur, yang awalnya hanya 400.000 hektar pada tahun 1976, kini telah mencapai jutaan hektar.
Akhirnya, anda bisa lihat sekarang Arab Saudi berhasil swasembada di sejumlah komoditas pertanian, sebagaimana yang anda baca di atas.
Gimana menurut anda sobat BT ??