Mengenal Tanaman Vetiver – Hallo sobat BT, Pernah tau tanaman vetiver? Terdengar asing kan ya? Sama saya juga. Saya sih pernah melihatnya tapi ya gitu belum tau namanya.
Saya baru tau kalau tanaman tersebut vetiver, setelah akhir-akhir ini viral di berbagai media. Ya, memang akhir-akhir ini tanaman vetiver begitu populer di Indonesia. Saking populernya bahkan orang no 1 di Indonesia juga membicarakan si vetiver ini.
“Vetiver ya, bukan Vety Vera”: kata Presiden Jokowi di sebuah headline media online, saat melakukan penanaman vetiver bersama warga dan stake holder lainnya di lokasi lereng longsoran Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, awal Februari 2020.
Nah, Kalau Vety Vera saya masih tau dan pernah liat di tv. Ya, Vety Vera adalah salah satu model/penyanyi terkenal di era 90an, ini dia orangnya.
Gimana cantik kan? Haha…Sudah-sudah, kita kembali lagi ke si vetiver, si ahlinya penahan longsor.
- Pertanyaan selanjutnya, benarkah vetiver bisa mencegah dan menahan longsor?
- Bagaimana mekanisme dari vetiver tersebut sehingga bisa menahan longsor?
- Apakah sudah diterapkan di negara kita atau di negara lain si vetiver ini? Terus bagaimana hasilnya?
Nah pertanyaan-pertanyaan di atas, bisa sobat temukan jawabannya di bawah ini. Yuk yang mau tau baca terus sampai selesai….!
Dari halaman bnpb.go.id, disebutkan bahwa tanaman Vetiver (Chrysopogon zizanioides) itu sejenis rumput yang biasa dikenal dengan akar wangi, seklias tanamannya mirip dengan serai (Cymbopogon citratus).
Tapi vetiver bukan sembarang rumput karena vetiver banyak memiliki manfaat untuk lingkungan hidup seperti daunnya yang mampu menyerap karbon, dan akarnya yang dapat mencegah/menahan longsor dan banjir.
Bagaimana bisa tanaman rumput bisa mencegah longsor?
Jawabannya adalah karena vetiver memiliki kelebihan yang tidak dimiliki tanaman rumput lain yakni sistem perakaran yang unik. Diketahui vetiver mempunyai akar serabut yang mampu menembus kedalaman tanah dengan rekor terpanjangnya yaitu sejauh 5,2 meter dibawah permukaan tanah.
Lapisan sangat keras setebal 15 cm pun diketahui mampu ditembus oleh tanaman vetiver ini. Cara kerjanya mirip besi kolom yang mampu menembus lapisan tekstur tanah dan pada saat yang sama mampu menahan partikel-partikel tanah dengan akar serabutnya.
Mekanisme kerja seperti inilah yang menyebabkan tanaman vetiver terbukti mampu mencegah erosi yang disebabkan air maupun angin. Kondisi tanah di perakaran pun menjadi stabil.
Mekanisme kerja vetiver seperti yang dijelaskan di atas dinamakan Vetiver System. Vetiver system (VS) masih menurut sumber di laman bnpb.go.id, ternyata sudah banyak dimanfaatkan di berbagai negara untuk keperluan konservasi dan rehabilitasi lingkungan.
Contohnya untuk kegiatan fitoremediasi, yaitu perbaikan lingkungan menggunakan tanaman, khususnya perbaikan lahan bekas pertambangan.
Selain itu digunakan juga untuk pencegahan erosi lereng, penahan abrasi pantai dan stabilisasi tebing. Dan konon katanya di luar negeri, lebih tepatnya di India vetiver sudah digunakan selama lebih 200 tahun. Wow..!
Kesimpulan
Vetiver system merupakan teknologi sederhana yang menggunakan tanaman vetiver dan beberapa jenis tanaman lain seperti durian, atau alpukat untuk penguatan struktur tanah.
Penanamannya dapat dilakukan secara tumpangsari antara vetiver dengan tanaman lain dengan jarak sekitar 1 meter.
Jadi, tanaman vetiver ini bisa jadi opsi terbaik untuk daerah anda yang rawan longsor. Kelebihan menggunakan vetiver tentu saja biaya-nya murah.
Selain itu vetiver juga mudah dipelihara dan mudah dikendalikan, tak seperti rumput atau alang-alang pada umumnya menghasilkan bunga dan biji yang menyebar dengan cepat.