Cara Menanam di Bedengan Lama – Hallo sobat BT, saat saya membuka fesbuk ada pertanyaan yang muncul di beranda “Bedengan lama ditanami langsung (tanpa olah tanah), bisa nggak yaa?”.
Menanam langsung tanpa olah tanah pada bedengan lama, adalah bukan perkara bisa atau tidak. Bisa-bisa saja kita langsung menanam pada bedengan lama tanpa olah tanah. Namun apakah performa tanaman dan hasil produksinya akan bagus? Atau justru sebaliknya?
Seringkali petani, khususnya petani sayur menginginkan lahan yang baru saja panen, itu hendak segera dibersihkan dan ditanam kembali, tanpa olah tanah. Selain untuk mengirit biaya (biaya olah tanah), juga agar lahan tersebut tidak berlama-lama menganggur dan segera dapat produktif kembali.
Maka setelah dicoba hasilnya bermacam-macam, ada yang tanamannya bagus bahkan hampir sama dengan tanam pertama. Ada juga yang pertumbuhan tanamannya lambat, kerdil, sangat jauh dengan tanam pertama.
Nah sobat BT, tenang kali ini saya akan bagikan tips berdasarkan pengalaman saya, bagaimana cara menanam di bedengan lama, langsung tanpa olah tanah, namun tanaman anda tetap bagus performanya.
Baca juga : Hama Penyakit Tanaman (HPT) Yang Menyerang Dari Dalam Tanah
Anda bisa langsung menanam pada bedengan lama, tanpa olah tanah ulang, dan tanaman tetep bagus tapi dengan syarat dan ketentuan berikut ini :
#1. Kondisi tanah pada bedengan tidak padat/gembur
Bedengan lama atau baru, selama kondisi tanahnya masih gembur (aerasinya bagus) dan tidak memadat, maka tidak perlu dilakukan olah tanah ulang. Hal ini dikarenakan akar tanaman akan mudah tumbuh dan berkembang.
#2. Tidak ditanam dengan jenis tanaman satu family
Maksutnya disini, jika bedengan lama merupakan bekas tanaman timun, maka sebaiknya tidak menanam jenis tanaman yang sama atau sefamili seperti melon atau semangka, berdasarkan pengalaman perform tanaman kurang baik.
#3. Masih 1 kali tanam dan masih banyak komposnya
Kalau bedengan lama masih anda tanami 1 kali, anda bisa langsung menanaminya baik itu dengan tanaman yang sama dan sefamili atau berbeda.
Namun dengan catatan bahwa deposit pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dan pupuk dasar lainnya masih tersedia banyak di bedengan lama.
Jika kandungan pupuk dasar pada bedengan lama dirasa sudah habis, maka anda perlu menambahkan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang), pada lubang tanam baru.
#4. Menanam pada lubang baru
Ya, sebaiknya anda menanam bibit pada lubang tanam yang baru, tentunya yang sudah ditambahkan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang).
Menanam pada lubang lama, dikhawatirkan sisa-sisa akar tanaman lama akan mengganggu perakaran tanaman baru.
Untuk lebih aman anda bisa aplikasi biodekomposer (pengurai) yaitu Aplikasi Trichoderma, pada lubang tanam agar bekas akar tanaman lama bisa terurai dan tidak merusak perakaran tanaman baru.
#5. Jika perlu, lakukan sanitasi lahan atau tanah
Sanitasi atau sterilisasi lahan dari organisme pengganggu tanaman perlu dilakukan agar hama dalam bedengan lama, bisa mati dan tidak memakan bibit yang baru dipindah tanam.
Bisa dilakukan dengan aplikasi penyemprotan bahan aktif imidakloprid, atau abamektin, atau aplikasi insektisida karbofuran yang biasanya berbentuk granule (butiran), dengan cara menaburkan di sekitar lubang tanam baru.
Untuk mencegah sekaligus membunuh penyakit dalam tanah, bisa dilakukan penyemprotan atau pengocoran fungisida berbahan aktif benomil, difenokonazol, klorotalonil atau azoxitrobin pada lubang tanam.
Atau menggunakan Trichoderma yang selain berfungsi sebagai biodekomposer, juga berperan sebagai fungisida nabati. Tentang apa itu Trichoderma dan bagaimana cara aplikasinya anda bisa membaca artikel berikut ini >> 3 Cara Aplikasi Agens Hayati Trichoderma Sp pada Tanaman Cabai.
Nah sobat BT, beberapa hal di atas dari nomor 1 sampai 5, merupakan upaya penting yang perlu anda lakukan saat menanam di bedengan lama, langsung tanpa olah tanah, namun dengan harapan tanaman tetap bagus performanya.
Sekian artikel singkat ini, semoga bermanfaat ya Sob….!