Agar Tin Mudah Berbuah – Hallo sobat belajartani.com, mendengar kata buah tin apa yang ada terlintas dalam pikiran anda? Bagi anda yang muslim tentu sangat familiar karena tin adalah buah yang disebut dalam Al-Quran tepatnya pada Surat At-Tin.
Tin sangat sangat populer di kalangan pecinta tanaman khususnya tanaman tabulampot. Tin tergolong mudah dibudidayakan dan mudah sekali berbuah.
Walau tergolong mudah berbuah, tidak semua yang menanam tin bisa membuahkan tin secara lebat. Hal ini dikarenakan ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi supaya tin bisa berbuah lebat secara terus menerus.
Baca juga : Teknik Aplikasi Pupuk Daun Spesifik Pada Tanaman Buah
Nah sobat, inilah yang akan kita bahas, cara agar tin mudah berbuah, sebagai pedoman bagi anda khususnya yang mempunyai tanaman tin namun belum saja berbuah.
Ada beberapa hal penting yang perlu wajib anda perhatikan agar tanaman tin mudah berbuah, tak hanya sekedar berbuah namun berbuah lebat secara terus menerus.
1. Jenis varietas
Dalam menanam tin, jenis varietas sangatlah penting. Jadi, tin itu ada 2 jenis yaitu yang berbuah dengan polinasi dan tanpa polinasi. Jadi pilihlah varietas tin yang genjah dan mudah berbuah tanpa polinasi (penyerbukan).
Cara mudah untuk memastikan tin yang akan anda tanam cocok di daerah anda, sebaiknya anda cari informasi terlebih dahulu varietas dan jenis tin apa yang cocok di tanam di daerah tersebut.
Tak hanya cocok namun juga produktif berbuah lebat, misalnya jenis green jordan atau black neggrone yang terbukti berbuah di Indonesia.
2. Media tanam
Media tanam juga jadi kunci utama agar tin mudah berbuah lebat. Berdasarkan pengalaman, tin itu kurang cocok di tanam di media tanah yang terlalu banyak.
Akar tanaman tin lebih suka media yang porous (tidak mengikat air) karena dapat menghambat pertumbuhan akar tin.
Selain itu jika hanya tanah saja, biasanya akan mudah padat. Dan jika dipaksakan maka produksi buahnya tidak akan seperti yang anda harapkan.
Untuk itu, anda perlu menggabungkan beberapa media tanam seperti sekam mentah, pupuk kandang plus tanah dengan perbandingan 3:1:1.
3. Lokasi penanaman
Tin sangat optimal jika ditanam pada ketinggian menengah, 600-700 mdpl. Dan tentu saja kurang cocok jika ditanam di dataran rendah.
Bukan berarti di dataran rendah tidak bisa, namun hasilnya tentu tak akan sebaik di dataran menengah dari produktivitas/ukuran buahnya.
4. Intensitas matahari
Tanaman tin membutuhkan sinar matahari penuh untuk membantu optimalnya proses fotosintesis sehingga pertumbuhannya juga bisa optimal.
Oleh karena itu cari lokasi yang terpapar sinar matahari pebuh, bukan yang ternaungi misalnya oleh tanaman pepohonan.
5. Perawatan
Perawatan disini terdiri dari pemupukan dan pengendalian penyakit. Pemupukan perlu dilakukan secara intensif, terutama saat tanaman sedang berbuah membutuhkan pupuk KP yang cukup.
Begitu pula dengan pengendalian penyakit, tin sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun yang disebabkan oleh jamur. Efeknya daun jadi rusak, kering dan gugur sehingga berdampak pada produksi buah yang turun.
Sebagai salah satu kendala utama maka pengendalian terhadap penyakit karat daun mutlak dilakukan, bisa dengan penyemprotan fungisida maupun penggunaan teknologi green house.
Penggunaan greenhouse walaupun modalnya besar, dapat melindungi tanaman tin sepanjang tahun khususnya dari cuaca ekstrim dan hama penyakit tanaman.