Tip Trik dan Cara Mempertebal Daun agar Lebih Tahan dari Serangan Pernyakit – Setiap memasuki musim hujan datang, intensitas serangan penyakit akan meningkat. walaupun sekarang sebetulnya belum memasuki musih penghujan, nyatanya curah hujan masih tinggi.
Salah satu bagian tanaman yang tak lepas dari serangan penyakit adalah daun. Daun adalah organ tanaman yang sangat vital, tempat untuk melakukan pembuatan makanan.
Nah, daun yang rusak akibat serangan penyakit menyebabkan tanaman gagal berproduksi. Seperti kebanyakan petani, mungkin anda akan sangat kesal karena dipaksa gigit jari karena tanaman anda rusak dan tak elok dipandang..hehe.
Pada posting kali ini saya akan membahas bagaimana sih cara mempertebal daun sehingga bisa tahan dari serangan jamur patogen. Teknik ini pernah saya terapkan pada tanaman cabai dan berhasil…!
Teknik menebalkan daun ini mungkin saja pernah anda dengar dan anda terapkan. Tapi tak ada salahnya kalau saya berbagi tips dengan anda semua. mungkin bermanfaat bagi yang belum tahu,,hehe
Ok kembali ke topik, pertanyaan yang bisa anda ajukan adalah bisakah daun dibuat tebal? dan itu pertanyaan yang masuk akal…! Dlu saat saya baru belajar budidaya pertnyaan yang sama pun pernah saya lontarkan.
Kenapa daun harus di kondisikan tebal? daun tebal, secara logika akan susah di tembus oleh patogen atau penyakit.
Dan sebaliknya, daun yang tipis akan mudah ditembus patogen sehingga nantinya metabolisme tanaman akan terganggu dan proses fotosintesis akan terganggu pula.
Daun yang rusak, mengalami klorosis (degradasi klorofil), tentu tidak dapat diharapkan akan menghasilkan buah yang optimal.
Setuju? yess…! Kenapa demikian? Jawabannya sama dengan paragraf di atas..(kalo lupa scroll ke atas lagi..hihihi)
Ok biar ga muter-muter kesana kemari, Agar daun tebal maka dengan aplikasi fungisida dari golongan TRIAZOL #SeriusModeOn. catat dan garis bawahi ya…!
Sudah kenalkah anda dengan fungisida TRIAZOL ini? Belum? Ok kalo belum kita kenalan dulu…
Fungisida Triazol merupakan fungisida yang bekerja secara sistemik, yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus pemulihan jika terjadi infeksi jamur.
Secara spesifik kerja fungisida Triazol ini menghambat biosintesis sterol, komponen penting penyusun membran sel jamur.
Jika difungsikan sebagai pemulihan, aplikasinya harus dilakukan saat awal terjadi infeksi jamur. Karena jika saat aplikasi, jamur telah menghasilkan spora, maka akan menjadi tidak efektif.
Contoh yang termasuk kelompok Fungisida Triazol antara lain cyproconazole, difenoconazole, fenbuconazole, Flutriafol, ipconazole, metconazole, myclobutanil, Propiconazole, tebuconazole, tetraconazole, triadimefon, dan triticonazole.
Contoh merk Fungisida Golongan Triazol…
Fungisida Triazol selain bekerja sistemik mengendalikan jamur, berdasarkan pengalaman dan analisa saya terhadap tanaman, ternyata pestisida ini mempunyai efek samping yang lain, yaitu menyebabkan daun tanaman lebih tebal dan hijau. Selain itu juga memberikan efek menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman.
Fungisida Triazol jika telah masuk dalam jaringan tanaman akan menjadi xylem mobile yaitu akan bergerak dalam jaringan xylem.
Selain menghambat sintesis sterol fungisida ini juga merusak struktur dan membran sel jamur patogen. Sehingga dampaknya adalah tanaman bisa aman dari serangan jamur.
Fungisida Triazol yang pernah saya coba yaitu Recor Plus (maaf menyebut merk) yang bahan aktifnya difenokonazol dan propikonazol.
Awalnya saya mengunakan fungisida ini untuk pengendalian penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe saya. Namun setelah saya amati ternyata memberikan dampak daun cabe saya mengecil dan lebih tebal.
Baca juga : Cara Menanam Cabai/Cabe Panduan Lengkap Untuk Pemula
Selain pada cabe, aplikasi pada tanaman padi pada umur 40-45 HST diketahui dapat mengeraskan batang serta merangsang pembungaan secara serempak. Selain itu juga memberikan dampak yang luarbiasa antara lain membuat gabah lebih berisi dan gabah lebih bersih atau cling.
Oleh karena itu, berdasarkan karakter fungsida tersebut maka perlu diperhatikan waktu aplikasi nya. Direkomendasikan aplikasi dimulai saat tanaman sudah memasuki masa generatif atau pembungaan. Hal ini untuk menghindari tanaman kerdil pada fase vegetatif.
Fungisida golongan Triazol di pasaran banyak ragam merk nya, antara lain Score, Folicur, Danvil, Opus, dan lain-lain.
Anda barangkali mempunyai pengalaman yang sama dengan saya saat menggunakan Fungisida Triazol, baik dengan merk yang sama atau berbeda.
Namun, yang pasti, yang perlu dipelajari adalah bagaimana efek samping nya terhadap tanaman kita.
Ok, demikian ulasan dari saya sobat belajartani.com, Correct me if i wrong, ya… kalo ada manfaatnya jangan lupa di share ke teman-teman anda yang lain.
Terimakasih. Salam..!
Saya mengikuti langkah ini, ternyata benar daun kadi hijau dan tebal, saya aplikasikan pada tanaman timun usia 10 hst, yang sy tifak aplikasi tanaman sudah tinggi daun besar tapi warna hijau muda, yg diaplikasi fungisida masih kecil, pertanyaannya apakah menghambat produksi buah nantinya?
Sy coba ke timun, buah jadi ada urat hijau, bentuk jadi lancip
jenis timunnya aslinya gak lancip gitu ya, setelah diaplikasikan jadinya lancip? btw dosisnya dikasih berapa gan?
kalau untuk tanaman muda dikhawatirkan menghambat pertumbuhan vegetatifnya Gan…tapi yang terpenting sesuai dosis aja Gan, biar gak kerdil terus pembungaanya jadi macet deh….
Sekarang gini bg,
saya punya tetangga di samping ladang, dia punya cabe , di rempel, usia gemeatif, saya heran daunya kecil semua, tapi tebal2 semua saya dari dulu bercabe paling daunnyg bawah gede dan tebal atas mah hijau gampang di serang kutu, bingung dia pakai apa..
katnya saya tanyak cukupi nutrisi aja.
tapi melihat postingan ini ada benernya juga,
izin bang rolllingan apa yg pas buat antipasi hama kutu mualai tanam samapai panen bg
hama kutu nya yang kutu daun aphids, aatau kutu kebul bang ??
Kutu kebul bg, ama trip bg,
saya heran dari dulu becabe, pas mulai becabang Y pasti keserangan kutu g tau knpa, izin bg aplikadi perolingan masa vegetatif dan generatif bg
contoh wktu vegetatif saya pakai 3 perolingan abamketin, alika, dan lainya
Waktu masa generatif apa di ganti juga bang, karena waktu masa pegetatif saya udah pakai abamketin alika dan lainya, takut kebal walau di rolling ketiganya sampai massa panen bg