Fakta Subak Bali – Hallo sobat BT, kali ini kita akan membahas salah satu situs warisan dunia yang ada di Indonesia, yang diakui organisasi pendidikan dan budaya dunia PBB UNESCO, yaitu Subak.
Subak yang identik dengan Bali ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia World Heritage Sites pada tahun 2012 dengan nama resmi The Cultural Landscape of Bali (Lansekap Budaya Bali).
Subak memperoleh predikat UNESCO World Heritage Sites, karena dianggap sangat berarti bagi kehidupan manusia generasi berikutnya, sehingga perlu dilestarikan keberadaannya di dunia ini.
Lalu apa sih sebenarnya Subak itu? Karena meskipun anda sering mendengar kata Subak, belum tentu anda tahu makna sebenarnya dari Subak itu sendiri.
Paling-paling anda tahunya Subak itu tentang irigasi pertanian di Bali, ya nggak ? Padahal pengertian dari Subak lebih dari itu. Subak bukan sekedar sistem irigasi pertanian, looh.
Nah, di uraian singkat kali ini mudah-mudahan anda bisa paham tentang fakta subak ini beserta filosofinya. Oke kita mulai yesss… !
Subak adalah sebuah sistem yang berasal dari filosofi kuno Tri Hita Karana. Tri Hita Karana berasal dari 3 kata yaitu Tri, Hita dan Karana. Tri berarti tiga, Hita berarti kesejahteraan dan Karana berarti penyebab.
Jadi, tri hita karana diartikan tiga penyebab terciptanya kesejahteraan yang terdiri dari :
- Parahyangan yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan.
- Pawongan yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesamanya.
- Palemahan yakni hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya
Selama ini orang mengenal Subak hanya sebatas sistem irigasi atau pengairan tradisional yang asli lahir di Bali sejak abad 11. Jadi sudah hampir 1000 tahun ya, hebat !
Kata Subak yang berasal dari bahasa Bali asli itu memiliki arti lebih dari sekedar sistem pengairan. Namun sebagai sistem dan cara hidup orang Bali itu sendiri.
Bagaimana cara orang Bali hidup?
Orang Bali terkenal dengan orang yang hidup bersama-sama (berkelompok). Tentunya hidup bersama-sama itu harus demokratis (keputusan diambil secara musyawarah).
Apabila ada masalah diputuskan bersama-sama secara adil, sehingga berdampak positif untuk orang lain maupun untuk alam (tanaman padi misalnya, sehingga tidak mengalami kekurangan air).
Nah kemBali lagi ke Subak. Subak sebagai sebuah sistem, memiliki banyak elemen yang saling terhubung antar satu sama lain yaitu :
- hutan yang menjadi tempat air berasal
- lansekap sawah berundak-undak/terasering
- sawah yang terhubung dengan saluran air menuju desa atau pura yang menjadi sumber air
Sejauh ini diketahui bahwa Subak di Bali memiliki area sekitar 20.000 hektar yang tersebar di 5 kabupaten yaitu Buleleng, Bangli, Badung, Tabanan dan Gianyar.
Hampir semua wilayah Subak tersebut terkenal sebagai situs tujuan wisata yang tak hanya dikunjungi wisatawan domestik tapi juga wisatawan internasional.
Contoh-contoh situs yang menjadi tujuan wisata terkenal di Bali yang terdapat sistem Subak di dalamnya antara lain :
- Pura Ulun Danu Batur (Kintamani, Bangli),
- Pura Ulun Danu Beratan (Bedugul, Tabanan),
- Lanskap Subak dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan dan
- Pura Tirta Empul (Tampaksiring, Gianyar), Pura Taman ayun (Mengwi, Badung).
Bisa dikatakan subak itu sebagai kearifan lokal masyarakat Bali. Karena dampaknya sangat baik bagi kelestarian alam dan lingkungan maka sebagai warisan budaya, subak itu patut terus dilestarikan.
Kearifan lokal tersebut tak boleh kalah dengan arus globalisasi dan infiltrasi budaya luar yang banyak dibawa oleh wisatawan asing.
Walaupun arus modernisme masuk ke Bali atau ke daerah nusantara lainnya, namun kita musti tetap mempertahankan gotong royong dan musyawarah dalam kehidupan sehari-hari.
Subak sangat identik sekali dengan Bali. Oleh karenanya, kata Subak banyak sekali digunakan di Bali antara lain sebagai hotel (misal Bali Subak hotel), sebagai warung (misal Warung Subak), sebagai nama musium (Subak Museum), ataupun agrowisata (misal Ekowisata Subak Sembung Peguyangan).
Baca juga : 5 Hal Yang Hanya Ditemui Di Desa Dan Tidak Ada Di Kota
Nah sobat BT, demikianlah sedikit ulasan tentang Subak, yang mana ia bukan sekedar sistem irigasi pertanian. Tapi juga merupakan cara hidup orang Bali itu sendiri.
Bagaimana menurut anda ? Pernahkah anda mengunjungi situs Subak saat berkunjung ke Bali ?