Pupuk Amonium Sulfat – Jika membahas Amonium Sulfat mungkin hanya sedikit petani yang tahu apa itu. Dari namanya anda mungkin bisa menebak, sepertinya ini adalah nama salah satu pupuk.
Ya, pupuk Amonium Sulfat merupakan pupuk yang terdiri dari Amonium (sumber N) dan Sulfat (sumber belerang).
Tapi sudah tahu belum, pupuk Amonium Sulfat ini merupakan nama lain pupuk ZA, yang merupakan singkatan dari Zwavelfure Amoniak (Bahasa Belanda).
Meski Amonium itu identik dengan senyawa pupuk, tapi tak semua yang mengandung Amonium itu merupakan pupuk, contohnya Amonium Hidroksida (NH4OH).
Amonium hidroksida ini adalah bahan yang bersifat korosif sehingga banyak digunakan untuk pembersih rumah tangga (pembersih kaca), penghilang karat dan industri farmasi.
Jadi, Amonium Hidroksida tidak dijual dalam bentuk pupuk. Sifatnya yang korosif dapat berbahaya bagi tanaman.
Nah, sebenarnya apa manfaatnya pupuk Amonium Sulfat ? Kapan bisa menggunakan pupuk ini? Mari kita bahas.
Profil Pupuk Amonium Sulfat atau ZA

Pupuk Amonium Sulfat atau ZA, adalah salah satu sumber nitrogen dan belerang (sulfur) dalam satu paket kemasan.
Pupuk ZA memiliki sifat yang mudah larut dalam air sehingga mudah sekali diaplikasikan ke tanaman, misalnya dikocorkan langsung pada lubang tanam.
Pupuk yang punya rumus kimia (NH4)2SO4 ini, biasanya berbentuk kristal bewarna putih untuk yang non-subsidi dan warna orange bagi yang bersubsidi.
Karena pupuk ZA mengandung 21 % nitrogen dan 24 % belerang, maka bisa diaplikasikan pada tanaman yang membutuhkan nitrogen, di saat bersamaan membutuhkan belerang.
Pupuk ZA dibuat dengan menggabungkan Amonia dan Asam Sulfat, atau Amonium Klorida dengan Asam Sulfat.
Untuk saat ini sumber nitrogen pilihannya ada Amonium dan Nitrat. Amonium dipilih karena dari segi harga lebih murah.
Terkait perbedaan Amonium dan Nitrat, silahkan and abaca artikel berikut ini >> Perbedaan Pupuk Nitrogen : Nitrat (NO3-) VS Amonium (NH4+).
Ada pupuk ZA dan ZK, apa bedanya ?

Pupuk ZA dan ZK adalah 2 jenis pupuk yang sama-sama memiliki kandungan sulfur atau belerang yang tinggi.
Bedanya kandungan belerang pada ZA jauh lebih tinggi dibanding ZK. Di ZA mengandung 24% belerang, sedang di ZK mengandung 18% belerang.
Kemudian secara kimia, pupuk ZA mempunyai nama kimia Amonium Sulfat, sementara pupuk ZK memiliki nama kimia Kalium Sulfat.
Secara penggunaan, pupuk ZA biasanya digunakan untuk pembentukan dan pertumbuhan daun hijau yang lebih cepat.
Sementara pupuk ZK, biasa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan kalium tanaman, baik itu pada saat fase vegetatif maupun pada fase generatif (berbunga dan berbuah).
Peran Unsur hara belerang atau sulfur
Sebagai salah satu unsur makro sekunder, belerang bersama unsur makro lainnya seperti Nitrogen, berperan dalam proses sintesis protein, dan pembentukan asam amino.
Tak ketinggalan juga unsur Fosfor (P) dan Kalium (K), yang berperan penting mendukung sintesis protein dalam tanaman.
Melihat peran unsur hara sulfur atau belerang, maka unsur belerang pun dibutuhkan pada saat vegetatif maupun generatif, walau tak sebanyak unsur hara makro primer (NPK).
a. Pada masa vegetatif
Unsur hara belerang diperlukan untuk pembentukan asam amino dan sintesis protein. Senyawa ini dibutuhkan untuk membentuk daun yang hijau dan sehat.
Kekurangan belerang pada masa vegetatif mengakibatkan daun bewarna kuning dan pertumbuhan tanaman terhambat (tidak cepat besar).
b. Pada masa generatif
Pada fase generatif, unsur hara belerang tak kalah penting perannya dalam membentuk buah dan biji. Kandungan protein dalam buah salah satunya ada peran belerang di situ.
Selain itu, belerang juga berperan membentuk senyawa yang menghasilkan aroma. Oleh karena itu, kekurangan unsur hara belerang menyebabkan aroma buah (seperti melon) kurang kuat.