Pentingnya Strategi Pergiliran Insektisida Untuk Cegah Resistensi Hama

Strategi Pergiliran Insektisida – Assalamualaikum, hallo sobat BT di seluruh dunia. Musim kemarau sepertinya akan datang nih Sob. Siang terasa begitu panas, Malam pun terasa begitu dingin (terutama yg tidur sendiri…huahaha).

Seperti yang diketahui pada musim kemarau siklus hama berjalan lebih cepat. Siklus yang cepat menyebabkan populasi dan intensitas serangan menjadi lebih besar.

Nah, menghadapi hama yang makin banyak ini sobat BT perlu strategi pergiliran insektisida. Tujuannya (1) biar aplikasi pestisida lebih efektif, (2) tidak terjadi resistensi pestisida serta (3) mencegah ledakan hama.

Aplikasi insektisida tidak boleh dilakukan seenaknya saja, ada aturannya. Resistensi hama terkadang timbul akibat aplikasi pestisida yang dilakukukan jauh dari kata tepat; tepat dosis, tepat teknik dan tepat jenis.

Rekomendasi :  Kutu Kebul Merajalela ? Coba Atasi dengan SIVANTO BAYER Spesialis Kutu Kebul

Seringkali karena menuruti saran dari penjual obat/insektisida, penggunaaan pestisida biasanya kurang bijak. Ada yang menyarankan untuk mix atau mencampur, padahal mix pun ada aturannya sehingga hasilnya menjadi lebih efektif.

Baca juga : 3 Prinsip Dalam Mencampur (Mixing) Pestisida Yang Tepat

Sampai disini bisa dipahami kan? Kalo sudah kita lanjut pembahasannya yaa…

Apa itu resistensi hama?

Pernah dengar istilah ini? Sering dengar tapi ga tau artinya? Atau justru ga pernah denger sama sekali. Lest go kita bahas.

Resistensi hama adalah kondisi dimana hama perusak tanaman kebal terhadap terhadap suatu jenis pestisida tertentu.

Gambar cara kerja insektisida untuk pergiliran insektisida (mode of action of insecticide). Source : ink.springer.com

Apa saja penyebab resistensi hama? Resistennya hama terhadap insektisida bisa jadi karena kesalahan yang tanpa sadar kita lakukan antara lain :

1. Menggunakan insektisida yang cara kerjanya sama secara bergiliran, misal karbamat dan organofosfat, cara kerja keduanya sama yakni menghambat kerja enzim asetilkolin esterase pada sistem saraf dan otot serangga.

Jadi setelah aplikasi karbamat hindari organofosfat. Mengapa? karena serangga yang telah disemprot karbamat membentuk pertahanan sehingga jika disemprot organofosfat menjadi tidak mempan (mati).

Rekomendasi :  Ini Sebab Formalin Dilarang Tak Hanya Untuk Pangan Tapi Juga Untuk Pertanian (Sebagai Pestisida)

Contoh insektisida yang cara kerja sama

NOCara kerja Kode Cara kerjaGolonganBahan Aktif
1Menghambat kerja enzim asetilkolin esterase pada sistem saraf dan otot serangga1AKarbamat (carbamates)Karbofuran, metomil, karbosulfan, dan lain-lain.
1BOrganosfosfat (Organophosphates)Asefat, klorpirifos, diazinon, dimetoat, malation, profenofos, metidation,
2Menghambat penutupan saluran Natrium pada sistem syaraf pusat3Piretroid (pyrethroids)Bifentrin, siflutrin, sipermetrin, deltametrin, beta-siflutrin
3Piretrin (phyrethrins)Piretrin
3Metoksiklor (methoxychlor)

Metoksiklor

2. Aplikasi insektisda dengan dosis yang tidak dianjurkan, dosis terlalu kecil berakibat hama tidak mati, sedang dosis tinggi berakibat hewan lebih kebal jika dosis diturunkan.

3. Melakukan pencampuran (mixing) namun kurang tepat. Bukan hama berkurang, yang terjadi justru level efikasinya menjadi menurun.

Tidak ingin kan hama di wilayah anda menjadi resisten? Tentu saja tidak, sudah beli maha-mahal alih-alih tanaman bersih dari hama, eh justru jadi resisten. Sayang sekali kan?

Baiklah sobat, masalah di atas tidak perlu terjadi dengan strategi pergiliran pestisida yang kami kutip dari laman litbang.pertanian.go.id

  1. Identifikasi hama yang yang ada di lahan, misal hama ulat
  2. Lihat daftar pestisida yang direkomendasikan untuk hama ulat
  3. Kemudian pilih merk dagang mana yang akan anda gunakan
  4. Lihat dan catat cara kerjanya (mode of action)
  5. Pilih setidaknya 3 jenis insektisida dengan cara kerja berbeda (golongan bisa saja berbeda).
  6. Gunakan 1 jenis insektisida tersebut selama 3 minggu (satu siklus hama)
  7. Setelah 3 minggu, gunakan jenis lain, dan seterusnya.
Rekomendasi :  Mengenal Nilai Ambang Batas Pengendalian Hama pada Tanaman Pangan dan Horti

Contoh pergiliran insektisida untuk mengendalikan trips

Siklus (3 minggu)G1G2G3
Kode cara kerja64A5

Contoh bahan aktif

6 : abamektin dan emamektin benzoat

4A : tiametoksam, asetamiprid, imidakloprid, dinotefuran dll

5 : spinosad, spinoteram


Nah sampai disini uraian strategi pergiliran insektisida yang bisa kami bagikan ke sobat BT seluruh dunia. Mudah-mudahan bisa dipahami ya.

Sekarang kita jadi tau kenapa hama tersebut makin hari makin gak mempan dengan insektisida yang kita beli. Saran saya, lakukan ini biar tidak terjadi resistensi dan ledakan hama di areal pertanian anda.

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *