Membangun Tapi Jangan Merobohkan..! – “Membangun tapi jangan merobohkan”. Itulah bunyi kritik keras M. Natsir, tokoh Islam di awal kemerdekaan, Mantan Perdana Menteri RIS yang terkenal dengan Mosi Integralnya itu.
Protes tersebut Natsir tujukan kepada gubernur DKI Jakarta kala itu Ali Sadikin, lantaran banyak pembangunan infrastruktur seperti gedung bertingkat dan jalan yang dibangun dari uang pajak miras.
Miras, dalam sudut pandang agama manapun adalah sesuatu yang tidak dibenarkan dengan alasan apapun. Dampak yang diakibatkan miras cukup mengerikan. Lihatnya banyak kejahatan yang bersumber dari minuman ker4s, pemerk0saan misalnya.
Bagi generasi muda miras sangatlah berbahaya. Apalah arti pembangunan fisik tersebut, jika semakin banyak generasi muda bangsa calon pemimpin masa depan yang rusak tubuh fisik maupun psikis (syarafnya).
Membangun tapi jangan merobohkan. Kalimat ini untuk semua bidang, pertanian tak terkecuali.
Upaya Kementerian Pertanian (Amran), yang menggalakkan pembangunan di sektor pertanian, janganlah di rusak oleh Kementerian Perdagangan (Enggar).
Saat produksi dalam negeri sedang surplus panen raya, beras dan jagung misalnya, sungguh sangat disayangkan Menteri Perdagangan justru melakukan kebijakan impor. Untuk kepentingan siapa itu? Petani? Mafia..!
Sebagai petani, terus terang saya tak suka dengan apa yang kau lakukan Enggar..!
Plis jangan impor lagi, kasian petani harga panennya jatuh. Jatuhnya harga sudah pasti menjatuhkan MENTAL dan SEMANGAT para petani.
Jangan sampai ini membuat petani pensiun dini jadi petani dan pindah ke profesi lain. Kita semua tidak ingin ini semua terjadi, bukan ???
Saya rasa ke depan, Presiden perlu mendisiplinkan lagi menteri yang tidak sesuai dengan visi misi-nya. Siapapun Presiden yang terpilih pada Pemilu 2019, wajib membela kepentingan petani.
Semboyan BERDIKARI, berdiri di atas kaki sendiri jangan sampai dikotori oleh oknum-oknum pejabat yang hanya ingin mengeruk keuntungan sendiri.
Okelah MEMBANGUN, TAPI JANGAN MEROBOHKAN ya…!
