Tanam Cucurbit, Pake Lanjaran atau Telasah?

Tanam Pake Lanjaran Atau Telasah – Bagi petani horti tentu tidak asing dengan family tanaman cucurbitacea atau cucurbit. Saya yakin petani sayur hampir pernah menanam jenis tanaman dari family cucurbit. Apa saja yang masuk family cucurbitacea?

Tanaman cucurbitace adalah kelompok tanaman dari keluraga waluh-waluhan, seperti timun, waluh, semangka, melon, pare, dan gambas.

Dalam menanam cucurbit, khususnya untuk skala produksi (dijual ke pasar, bukan untuk konsumsi pribadi) umumnya petani menggunakan lanjaran untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada.

Namun sebenarnya menanam cucurbit, dengan sistem telasah juga banyak dilakukan. Selain faktor preferensi petani sendiri (kesukaan atau kebiasaan petani), juga faktor musim.

Mungkin Suka :  Cara Menanam Cabai/Cabe Panduan Lengkap Bagi Pemula [2021]

Umumnya di musim kemarau, areal lahan luas (bekas padi) dimanfaatkan menanam tanaman horti favorit yaitu semangka atau melon. Di beberapa daerah bisa juga menanam timun atau pare tergantung bagaimana permintaan pasar di lokasi tersebut.

Sebetulnya, menanam cucurbit dengan sistem lanjaran (vertical farming) maupun sistem telasah (horizontal farming) sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Nah sobat BT, kali ini kita akan bahas apa saja kelebihan dan kekurangan menanam cucurbit pake lanjaran atau telasah.

#1. Sistem Lanjaran

Pake Lanjaran Atau Telasah
Tanaman timun dengan sistem vertical, biasanya pakai lanjaran atau ajir.

Kelebihan Sistem Lanjaran

1. Mengoptimalkan lahan, dengan sistem lanjaran (vertical farming), jumlah tanaman pada satuan luas lahan jumlahnya jauh lebih banyak (Baca juga : 4 Model Lanjaran Budidaya Tanaman Pare/Paria).

2. Perawatan tanaman, seperti penyemprotan dan penataan arah tumbuh tanaman juga  jauh lebih mudah.

Kekurangan Sistem Lanjaran

1. Ada biaya lebih untuk pembelian lanjaran, pembelian tali gawar.

2. Meski perawatan jauh lebih mudah, namun dari sisi pekerjaan jauh lebih banyak, misal perlu tenaga untuk menali cabang tanaman, atau menali buah (pada semangka dan melon).

Mungkin Suka :  Dormansi Benih [Saat Benih Istirahat, Tak Tumbuh Tak Juga Mati]

#2. Sistem Telasah

Tanaman timun dengan sistem horizontal atau telasah

Kelebihan Sistem Telasah

1. Tidak membutuhkan lanjaran atau ajir sehingga bisa menghemat biaya usahatani.

2. Lebih lanjut karena tidak memakai lanjaran, maka tidak perlu penggunaan tenaga kerja untuk pemasangan tali gawar/salaran juga.

3. Biasanya penanaman dilakukan tanpa semai atau secara tabela (tanam benih langsung).

Kekurangan Sistem Telasah

1. Jarak tanam yang digunakan lebar 60cm x 400cm sehingga jumlah tanaman dalam luasan lahan tertentu jadi lebih sedikit dibandingkan tanam dengan lanjaran (vertical).

Nah kini anda sudah tahu sistem lanjaran maupun telasah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mana yang akan anda pilih, sistem lanjaran atau telasah?

Saya pikir semua terserah anda, tergantung kondisi anda. Yang pasti baik sistem lanjaran atau telasah, selama itu memudahkan proses budidaya anda, dan hasil yang diperoleh bisa optimal, maka itu saja yang anda pilih.

Karena saya yakin petani itu maunya yang simple dan praktis, tapi dengan harapan tetap dapat panen optimal.

Untuk aplikasi pemupukan tetap sebagaimana mestinya, baik lanjaran atau telasah tidak ada perbedaan. Untuk penggunaan mulsa tergantung kebutuhan anda. Dengan mulsa plastik atau memakai jerami, sama saja fungsinya.

Mungkin Suka :  Tips Cara Menanam di Bedengan Lama Langsung Tanpa Olah Tanah

Baca juga : Lanjaran atau Ajir Besi Ini Diklaim Tahan 10 Tahun. Pernah Coba ??

Oke sobat BT, demikian pembahasan singkat kita tentang apa saja kelebihan dan kekurangan menanam cucurbit pake lanjaran atau telasah.

Semoga bermanfaat ya…Salam sukses selalu sobat BelajarTani.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *