3 Tantangan Utama Sektor Pertanian di Dunia, Termasuk Indonesia

Tantangan Utama Pertanian Dunia – Hallo sobat BT, kali ini bahasan kita adalah mengenai tantangan utama yang dihadapi oleh sektor pertanian di seluruh dunia, termasuk pertanian Indonesia.

Ssebelum membahas apa saja 3 tantangan utama yang dihadapi sektor pertanian dunia di masa kini dan masa yang akan datang, kita perlu memahami masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan negara di dunia yaitu masalah kelangkaan pangan.

Masalah kelangkaan pangan khususnya pada negara berkembang adalah karena ketidakmampuan mereka memproduksi pangan secara mandiri.

Penyebabnya bisa karena banyak faktor seperti kondisi sumber daya alam negara yang tidak memungkinkan, minimnya inovasi teknologi pertanian serta kondisi negara tersebut yang mengalami krisis baik secara politik maupun ekonomi.

Tantangan Utama Sektor Pertanian
Petani sayur di negara Tanzania, Afrika

Jadi, sebenarnya di dunia ini ada negara yang hasil pertaniannya surplus (melebihi kebutuhan sendiri) yakni negara-negara yang memiliki lahan pertanian yang luas serta dikombinasikan dengan penggunaan teknologi pertanian modern (yang dihasilkan oleh lembaga riset mereka).

Sementara bagi negara yang kemampuan ekonominya lemah (baca : negara miskin), kemiskinan dan kelaparan masih menjadi pekerjaan utama yang perlu dibereskan.

Rekomendasi :  Petani Adalah Pahlawan Yang Kian Dilupakan

Setidaknya jika negara tersebut dapat tumbuh ekonominya tentu saja masalah pangan bisa diselesaikan dengan mengimpor dari negara lain.

Contoh seperti yang dilakukan Singapura. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, negara tersebut mengimpor dari negara tetangga seperti Malaysia dan Indonesia.

Masalah kelangkaan pangan dunia, nampaknya akan terus meningkat mengingat ada 3 tantangan utama yang dihadapi sektor pertanian dunia di masa kini dan masa yang akan datang.

Inilah 3 tantangan utama sektor pertanian dunia, termasuk Indonesia. Apa saja itu?

1. Pertumbuhan populasi penduduk dunia yang semakin bertambah

Populasi penduduk dunia dipastikan akan semakin bertambah di masa yang akan datang. Hal tersebut dikarenakan manusia senantiasa berkembang biak dan menjadi bertambah banyak.

Sementara dengan bertambahnya penduduk dunia, otomatis kebutuhan pangan mereka juga akan semakin bertambah. Masalahnya lagi banyak lahan pertanian produktif saat ini berubah jadi lahan industri, atau perumahan.

Jadi dengan fakta tersebut, ada sebuah tantangan besar (utama) bagi sektor pertanian apakah nanti dapat menyediakan pangan untuk semua manusia di seluruh dunia.

Dengan banyaknya lahan tidur yang masih belum digarap ataupun dengan penerapan teknologi pertanian tanpa tanah seperti teknologi pertanian indoor (dalam gedung), hidroponik, aeroponik, aquaponik, bukanlah hal yang mustahil bahwa kebutuhan akan pangan penduduk dunia dapat dipenuhi dengan baik.

Baca juga :

Rekomendasi :  Ternyata Ini Penyebab Produk Pertanian China Bisa Murah Banget di Indonesia

Kesimpulannya adalah tantangan tersebut dapat dijawab dengan perluasan areal pertanian, serta penggunaan teknologi pertanian modern supaya produktivitas pangan juga dapat ditingkatkan.

2. Kerusakan sumber daya pertanian

Yang dimaksud dengan sumber daya pertanian di sini contohnya sumber daya air, sumber daya tanah. Kerusakan sumber daya pertanian tak lepas ulah dari umat manusia sendiiri. Misalnya karena pencemaran limbah pabrik atau limbah rumah tangga.

Baca juga :

Selain itu kerusakan sumber daya pertanian terjadi juga karena penebangan hutan besar-besaran tanpa diimbangi dengan upaya reboisasi (penanaman kembali), sehingga banyak daerah yang akhirnya menjadi daerah yang kering karena daerah hutan di lereng-lereng gunungnya menjadi gundul.

3. Perubahan iklim atau Climate Change

Benarkah dunia sudah mengalami perubahan iklim atau climate change? Apa buktinya jika dunia sudah mengalami perubahan iklim?

Mungkin banyak orang punya pertanyaan seperti di atas. Kita lihat saja hari, musim kemarau yang biasanya terjadi Maret-September, nyatanya masih sering terjadi hujan deras. Sehingga dikenal dengan musim kemarau basah. Bahkan di China saat ini jsutru mengalami banjir besar yang cukup mengerikan.

Perubahan musim tentu akan menyulitkan bagi petani untuk memilih komoditas apa yang sebaiknya ditanam.

Rekomendasi :  Lagi-lagi Harga Cabai Anjlok, Petani Harus Gimana ?

Bahkan perubahan iklim menyebabkan seringnya muncul cuaca ekstrim, dimana terkadang udara menjadi sangat panas di siang hari atau menjadi sangat dingin di malam harinya.

Di beberapa daerah, bahkan musim kemarau-nya bisa jauh lebih panjang, sehingga lahan pertanian di sana mengalami kekeringan yang akut.

Tantangan perubahan iklim dunia perlu dihadapi dengan cara penerapan teknologi pertanian yang efisien penggunaan air, penggunaan greenhouse sehingga usaha tani/produksi pertanian dapat dilakukan sepanjang waktu dengan meminimalkan resiko kegagalan.

Baca juga : 

Nah sobat BT, itulah 3 tantangan besar/utama sektor pertanian dunia, termasuk Indonesia. Sanggupkah dunia menghadapi tantangan tersebut?

Sanggupkah negara-negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia menghadapi tantangan tersebut?

Karena kita semua tahu bahwa kemampuan ekonomi dan potensi sumber daya (alam dan manusia) masing-masing negara itu berbeda-beda.

Ada sudah jadi negara maju, dan ada yang masih berkembang, di mana di dalam negerinya sendiri rakyatnya masih mengalami kelaparan dan gizi buruk.

Sebaliknya di negara maju, justru di sana produksi pangan-nya besar dan berlebihan jika hanya dikonsumsi oleh rakyatnya sendiri.

Seandainya negara yang mengalami over-produksi mau membantu negara lain yang sedang kekurangan pangan tentu masalah kelaparan dunia dapat diatasi.

Bagaimana menurut anda ?

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *