Inilah Kaitan Suku Bunga Acuan dan Suku Bunga KUR, Ternyata Banyak Negara yang Suku Bunganya Lebih Kecil dari Indonesia

Suku Bunga KUR – Salah satu dari banyak masalah yang dialami oleh pelaku sektor pertanian adalah masalah modal atau pembiayaan, terlebih sumber pembiayaan yang berasal dari lembaga keuangan formal seperti bank atau koperasi.

Program KUR, seperti yang kita bahas pada artikel sebelumnya bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif (sektor rill), sehingga pelaku usaha bisa memulai usaha atau mengembangkan skala usaha yang sudah berjalan.

Meskipun punya tujuan baik, nyatanya penyerapan KUR belum optimal 100%. Artinya banyak petani yang tidak menggunakan KUR sebagai salah satu sumber pembiayaan mereka (Baca juga : 7 Cara Mendapatkan Modal Usahatani atau Bisnis Pertanian).

Sebagai contoh KUR pertanian tahun ini. Tahun 2023 Kementan menargetkan KUR Pertanian 100 Trilyun, nyatanya sampai akhir Juli 2023 penyerapannya baru 37 Trilyun (37%).

Dari target 28T di subsektor tanaman pangan hanya terealisasi 9,1T (32,59%), sementara di subsektor hortikultura dari target 15T, hanya bisa terealisasi 3,6T (24,35%).

Rekomendasi :  Mau Ikut Kemitraan Agribisnis ? Pahami Dulu Kontrak Bisnis Pertaniannya !

Nah, apa ya kira-kira penyebab target KUR tahun 2023 ini tidak bisa tercapai ya ? Banyak yang bilang salah satunya karena masih tingginya suku bunga KUR Pertanian di Indonesia.

Apakah ada negara lain yang menerapkan suku bunga jauh lebih rendah dari Indonesia? Berapa suku bunga di negara tetangga? Serta negara mana yang mempunyai suku bunga yang paling rendah bisa anda simak ulasan berikut.

Namun sebelum membahas mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas, yuk kita bahas dulu mengenai pengertian suku bunga. Apa sih suku bunga itu ?

Suku bunga adalah tingkat bunga atau marjin yang dikenakan dalam pemberian suatu kredit atau pinjaman, biasanya mengacu pada Suku Bunga Acuan (BI rate).

Suku Bunga Acuan (BI Rate)

Yang dimaksud dengan Suku Bunga Acuan adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Sentral dalam hal ini Bank Indonesia.

Suku bunga acuan, merupakan salah satu instrument kebijakan moneter untuk mengontrol perekonomian nasional sehingga bisa dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang dimaksud antara lain untuk mengendalikan inflasi, merangsang pertumbuhan ekonomi serta mengatur stabilitas mata uang.

Di Indonesia suku Bunga Acuan juga digunakan sebagai dasar penentuan suku bunga pinjaman bank, termasuk suku bunga pada Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Daftar Suku Bunga Acuan Beberapa Negara (Sumber : ceicdata.com)

  • China 2,65% (Juni 2023)
  • India 6,50% (Agustus 2023)
  • Arab Saudi 6% (Agustus 2023)
  • Indonesia 5,75% (Januari-September 2023)
  • Jepang -0,10% (Juni 2023)
  • Laos 7,5% (Mei 2023)
  • Malaysia 3% (Juli 2023)
  • Singapura 4% (Juni 2023)
  • Thailand 2,25% (Agustus 2023)
  • Vietnam 3% (Agustus 2023)
  • Turki 25% (Agustus 2023)
  • Inggris Raya 5,25% (Agustus 2023)
  • Amerika Serikat 5,33% (Agustus 2023)
Rekomendasi :  Bisnis Jus Buah: Bisnis Recehan dan Gak Bikin Kaya? Wait, Berikut 5 Alasan Mengapa Bisnis Jus Buah Layak Dijalankan

Suku Bunga Kredit Usaha Rakyat

Ilustasi suku bunga KUR

Kebijakan suku bunga pada program KUR dan pinjaman lainnya bisa berbeda antara bank atau lembaga penyalur satu dengan yang lainnya.

Hal yang perlu dicatat adalah tingginya suku bunga acuan akan menyebabkan suku bunga untuk KUR dan pinjaman lainnya juga tinggi. Jadi bunga KUR mengikuti bunga acuan, nilainya bisa sedikit di bawah atau sedikit di atasnya.

Sebagai gambaran tahun 2023, suku bunga acuan Indonesia stabil di angka 5,75% dari Januari sampai September 2023 (bps.go.id).

Sementara suku bunga KUR pada bank HIMBARA cukup bervariasi yaitu BRI 6%, BNI 7%, BTN 6% dan Mandiri 3% – 9%.

Jadi, sebelum memutuskan mengambil dana KUR, petani atau pelaku usaha perlu memperhatikan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh lembaga penyalur KUR yaitu pilih suku bunga yang paling kecil.

Selain suku bunga acuan dan suku bunga KUR, ada juga suku bunga bank yang ditawarkan oleh Bank kepada nasabah dalam berbagai produk layanan seperti tabungan, deposito dan berbagai macam produk yang sifatnya mengumpulkan dana nasabah.

Rekomendasi :  Arti Pertanian: Dalam Arti Luas dan Arti Sempit

Kesimpulan dan Penutup

Demikian penjelasan mengenai suku bunga yang dibagi beberapa jenis, mulai dari suku bunga acuan, KUR dan produk perbankan.

Kesimpulannya adalah, suku bunga acuan ditetapkan bank Sentral. Suku bunga KUR berlaku untuk nasabah peminjam (penarik dana) ditetapkan lembaga penyalur (Bank atau Koperasi).

Sementara suku bunga produk perbankan yang berlaku untuk nasabah tabungan atau deposito (penyetor dana) juga ditetapkan lembaga penyalur (Bank atau Koperasi).

Jika dibandingkan dengan negara lain, sekilas suku bunga acuan Indonesia berada pada level yang tidak terlalu kecil dan juga terlalu besar, namun di level yang tengah-tengah.

Sebagai petani yang memakai produk layanan KUR, tentu mencari bunga kredit terendah. Sehingga beban pembayaran dan operasional usaha bisa ditekan.

Dan bukan tidak mungkin, realisasi KUR Pertanian ke depannya akan semakin meningkat. Dan tujuan adanya KUR yaitu menciptakan ketahanan pangan di level makro disertai kesejahteraan petani di tingkat mikro bisa tercapai.

Jika melihat suku bunga negara Vietnam, China dan Thailand (yang cukup kecil menurut saya), mungkin jadi jawaban mengapa sektor pertanian negara tersebut berkembang pesat dan bahkan muncul sebagai negara eksportir pangan dunia.

Bagaimana menurut anda sobat belajartani.com ?

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *