Cabai Carolina Reaper, Terpedas di Dunia – Bisnis makanan pedas, akhir-akhir ini semakin menjamur di Indonesia. Makanan bercita rasa pedas memang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
Kalo anda liat saat ini sudah banyak jenis makanan pedas contoh mulai dari kripik galak, mie setan, nasi goreng kobong, atau ayam hot dengan berbagai level pedas.
Bagi saya dan anda yang juga pecandu makanan pedas mungkin sudah pernah coba level paling pedas dan “lulus”. Lulus disini bisa diartikan anda tidak mengalami efek samping yang berarti, mungkin hanya sedikit rasa mulas di perut.
Meski sudah lulus level paling pedas, anda jangan senang dulu deh sob..hehe. Karena kebanyakan makanan pedas tersebut dibuat bukanlah dari cabai terpedas..!
Ada cabai terpedas di dunia, yang tingkat kepedasannya puluhan kali lipat cabai rawit, namanya Carolina Reaper.
Carolina Reaper, terpedas di dunia saat ini
Carolina Reaper seperti namanya dikembangkan di South Carolina, Amerika Serikat oleh Ed Currie dari perusahaan PuckerButt Pepper Company.
Ed Currie mengatakan bahwa Carolina Reaper dihasilkan dari persilangan antara Sweet Habanero dan cabai Naga Viper.

Carolina Reaper memecahkan rekor Guinness World Record sebagai Worlds Hottest Pepper atau cabai terpedas di dunia tahun 2013 dengan hasil tes 1.569.300 Scoville Heat Units (SHU).
Carolina Reaper berhasil mengalahkan pemegang rekor cabai terpedas di dunia sebelumnya yang dipegang oleh Trinidad Scorpion “Butch T” yang ditanam oleh The Chilli Factory (Australia), dengan hasil tes 1.463.700 Scoville Heat Units (SHU) pada Maret 2011 (sumber: guinnessworldrecords.com).

Scoville Heat Units (SHU) atau Skala Scoville adalah metode untuk mengukur ‘kepedasan’ suatu zat, melalui penentuan konsentrasi senyawa kimia yang bertanggung jawab atas sensasi pedasnya yakni capsaicin (C18H27NO3). Scoville Heat Unit (SHU) dirancang oleh ahli kimia Amerika, Wilbur Scoville pada tahun 1912.
Keberadaan zat capsaicin pada cabai, selain dapat menimbulkan sensasi nikmat, juga bermanfaat bagi tubuh. Menurut Ed Currie, capsaicin dalam cabai berpotensi mencegah dan melawan sel kanker (cancer cells).
Tentang apa saja manfaat zat capsaicin pada cabai, anda bisa baca pada artikel berikut : Tak Banyak yang Tahu, Inilah Manfaat Cabai Untuk Kesehatan
Senyawa kimia capsaicin pada cabai terdapat pada bagian plasenta cabai yang bentuknya seperti bunga karang yang menjadi penghubung antar biji di dalam buah cabai.
Nah, kadar capsaicin antar cabai berbeda-beda, tidak hanya karena perbedaan genetis. Namun dipengaruhi juga oleh iklim atau nutrisi.
Sebagai perbandingan, berikut ini beberapa nilai Skala Scoville beberapa jenis cabai di seluruh dunia :
Carolina Reaper 1.569.300 SHU
Trinidad Scorpion 1.463.700 SHU
Naga Viper 1.382.118 SHU
Bhut Jolokia 1.000.000 SHU
Red Savina 350.000-577.000 SHU
Habanero 100.000-350.000 SHU
Cayenne (rawit) 30.000-50.000 SHU
Jalapeno 3.500-8.000 SHU
Sweet Pepper/Bell Pepper (paprika) 0-25 SHU
Nah, kalo anda lihat, cabai yang biasa kita konsumsi yakni cabai rawit Skala Scoville-nya hanya 30.000-50.000 SHU, padahal itu sudah sangat pedas, terasa panas membakar dan menyesakkan dada.
Apalagi dengan Carolina Reaper yang memiliki 1,5 juta SHU bisa dibayangin gak tuh pedasnya gimana? Sudah pasti sangat pedassssss…!!

Hingga saat ini cabai Carolina Reaper masih menjadi cabai terpedas di dunia. Kabarnya akan muncul cabai terpedas di dunia terbaru bernama Pepper-X, katanya ini akan lebih “gila” lagi karena memiliki kadar capsaicin sebesar 3.500.000 SHU.
Namun varietas ini masih dalam penelitian oleh Ed Currie, dan hingga artikel ini ditulis cabai Pepper-X masih belum di tes oleh Guinness World Record.
Oiya, bagaimana efek yang ditimbulkan saat atau setelah mengkonsumsi cabai terpedas di dunia Carolina Reaper?
Sebagai pecinta makanan pedas sejati saya yakin anda tertantang juga untuk mencoba Carolina Reaper ini. Namun sebelum anda mengkonsumsinya, anda perlu tau dampak yang ditimbulkan akibat efek pedasnya.
Menurut infromasi dari cnn.com, akibat mengkonsumsi 1 buah carolina reaper ini seorang pria Amerika berusia 34 tahun terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami thunderclap atau sakit kepala mendadak yang cukup dahsyat.
Thunderclap itu ia rasakan sesaat setelah makan 1 buah Carolina Reaper dalam sebuah kontes makan cabai terpedas dunia di New York April 2018 kemarin. Parahnya lagi, sakit kepalanya itu berlangsung hingga beberapa hari.
Dokter yang memeriksa, mengatakan bahwa ia mengalami penyempitan mendadak pembuluh darah di otak yang dikenal sebagai Reversible Cerebral Vasoconstriction Syndrome (RCSV). Sebenarnya RCSV bisa sembuh dengan sendirinya namun bahayanya bisa memicu stroke.

Bagaimana sobat BT? Tertarik makan Carolina Reaper? Kalo saya, meski saya pecinta makanan pedas kalo makan 1 buah saja dampaknya seperti itu ya mikir seribu kali…hehe.
Atau anda tertarik menanam Caralina Reaper sendiri di rumah? Kalo gitu anda bisa membeli benihnya di toko online, karena banyak toko online yang menjual cabai jenis mexican dan american ini.

Demikian, artikel tentang Carolina Reaper, cabai terpedas di dunia, semoga menambah pengetahuan dan wawasan anda tentang dunia per-cabai-an.
Jika dirasa ini bermanfaat, mohon bagikan ke saudara, sahabat atau teman anda yang lain ya agar mereka bisa mendapatkan informasi ini. Sekian terimakasih ^^