Sistem Tanam Jajar Legowo – Dalam kegiatan budidaya tanaman padi, ada sebuah sistem tanam yang terbukti mampu meningkatkan hasil panen padi, yaitu dikenal dengan sistem tanam jajar legowo.
Sistem jajar legowo (disingkat jarwo), merupakan sistem tanam yang pertama kali ditemukan dan dipopulerkan oleh ir. Sadeli suryapermana dari balai besar penelitian tanaman padi (BB padi) subang jawa barat.
Sebagai sebuah penemuan teknologi budidaya tanaman padi, sistem tanam jajar legowo bukanlah sistem tanam yang terbilang baru. Hal ini dikarenakan sistem jajar legowo sudah digunakan secara luas pada tahaun 1995 lalu.
Kenapa sistem jajar legowo ?
Persoalan jarak tanam dalam budidaya tanaman, bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Jarak tanam menjadi salah satu hal terpenting pada kegiatan budidaya atau produksi tanaman.
Jarak tanam menjadi sebuah bahasan yang seringkali ditanyakan oleh kebanyakan petani. Hal ini dikarenakan setiap komdoitas mempunyai jarak tanam standar nya masing-masing, tak terkecuali pada tanaman padi.
Jarak tanam, bisa mempengaruhi jumlah kebutuhan bibit, jumlah bibit selanjutnya akan mempengaruhi kebutuhan pupuk, pestisida, dan hasil panen akhir.
Tahukah anda bahwa hanya dengan menggeser jarak tanam beberapa centi saja ternyata bisa meningkatkan produktivitas tanaman?
Inilah yang terjadi pada sistem tanam jajar legowo dimana hanya dengan mengubah jarak tanam pada sistem tanam konvensional 25x25cm, produktivitas tanaman jadi meningkat.
Bagaimana bisa sistem jajar legowo bisa meningkatkan produktivitas tanaman?
Hal tersebut tak lepas dari fakta yang ada pada sistem tanam jajar legowo, antara lain ;
#1. Populasi tanaman padi jauh lebih banyak
Dengan sistem tanam padi jajar legowo populasi padinya adalah 210.000 tanaman, sementara sistem tanam konvensional ada pada angka 160.000 tanaman padi per hektar.
Logikanya, semakin banyak populasi tanaman maka semakin besar pula produksi yang dihasilkan. Sistem jajar legowo bisa meningkatkan panen hingga 20%.
#2. Tingkat serangan hama penyakit jauh lebih rendah
Penggunaan sistem tanam jajar legowo menurut banyak sumber dikatakan dapat menurunkan tingkat serangan hama penyakit hingga 40%.
Penjelasannya sebagai berikut. Adanya jarak pemisah (sekitar 40-50 cm) antara satu baris tanaman dengan tanaman lain mencegah terbentuknya iklim mikro sehingga kelembapan dan suhu berada pada kondisi yang optimal.
Selain itu dengan sistem tanam jajar legowo intensitas cahaya/sinar matahari yang masuk ke setiap tanaman menjadi jauh lebih optimal.
#3. Perawatan tanaman jadi lebih mudah
Karena ada baris kosong, perawatan tanaman logikannya jadi lebih mudah. Baik saat anda hendak melakukan pemupukan, penyiangan, atau penyemprotan, bisa dilakukan di area baris kosong.
Jenis sistem jajar legowo
Jajar legowo 2:1
Yaitu pada 2 baris tanamans padi ada barisan kosong sebagai pemisah. Jarak yang digunakan antara lain sebagai berikut: jarak antar baris tanaman yaitu 20 cm, jarak antar bibit dalam satu barisan yaitu 10 cm, baris kosong atau pemisah yaitu 40 cm.
Jajar legowo 3:1
Hampir sama dengan jajar legowo 2:1, hanya saja pada jajar legowo 3:1 terdapat 3 baris tanam dan 1 baris kosong.
Jajar legowo 4:1
Hampir sama dengan jajar legowo 2:1 dan jajar legowo 3:1, hanya saja pada jajar legowo 4:1 terdapat 4 baris tanam dan 1 baris kosong.
Kesimpulan
Lalu dari beberapa jenis jajar legowo di atas, mana yang terbaik dan mana yang sebaiknya kita pilih untuk kita terapkan pada usahatani padi kita?
Dari semua jenis sistem tanam jajar legowo di atas, menurut pengalaman petani dan informasi para penyuluh pertanian dinas, yang paling baik adalah sistem jajar legowo 2:1.
Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan pada sistem jajar legowo 2:1, semua rumpun tanaman berada di pinggir. Efeknya adalah tanaman mendapatkan sinar matahari secara merata. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi optimal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika menanam padi dengan sistem jajar legowo
1. Umur bibit padi ideal siap tanam
Umur bibit padi ideal untuk sistem tanam jajar legowo yaitu bibit umur kurang lebih 2-3 minggu. Berdasarkan pengalaman, pada umur tersebut bibit padi mudah dan cepat beradaptasi dengan kondisi lahan.
2. Jarak tanam di lokasi dataran menengah
Jarak tanam yang digunakan di dataran menengah jauh lebih lebar, 10 cm lebih lebar dibandingkan di dataran rendah. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suatu tempat, maka intensitas cahaya matahari yang diterima juga berkurang.
3. Jenis varietas padi yang digunakan
Walau standar jarak antar bibit dalam satu barisan 10 cm, namun pada varietas yang jumlah anakannya banyak sebaiknya menggunakan jarak 15 cm agar tidak mudah terserang hama penyakit.
Selain itu ada juga hubungan antara tingkat kesuburan tanah dengan pemilihan jenis varietas. Pada tanah subur sebaiknya menggunakan varietas yang secara genetik mempunyai jumlah anakan banyak, begitu juga sebaliknya.
Nah, sobat demikianlah artikel kali ini, artikel yang membahas alasan mengapa sistem tanama jajar legowo bisa meningkatkan hasil panen padi.
Baca juga : Cara Menanam Padi Panduan Lengkap Untuk Pemula
Semoga bermanfaat ya..! Jangan lupa share ke yang lainnya ya..Terimakasih..!