Ini Sebab Formalin Dilarang – Jika anda membaca daftar pestisida yang dilarang salah satu yang ada disana adalah formalin dari kelompok formaldehide. (Baca juga : 70 Daftar Bahan Aktif Pestisida Dilarang di Indonesia).
Apa sebab formalin dilarang sebagai pestisida? Mungkin masih banyak yang belum tahu. Baik, setelah ini kita bahas lebih detil mengenai apa itu formalin dan bagaimana sifat kerjanya.
Semua orang mungkin pernah dengar istilah formalin. Di televisi ataupun di medsos, kerapkali diberitakan mengenai isu formalin, seperti daging ayam/sapi/ikan berfomalin, bakso berformalin, tahu berformalin dan lain-lain.
Yap, formalin kerapkali disalahgunakan oleh pedagang daging atau bakso yang menginginkan barang dagangannya awet dan tahan lama.
Padahal dalam peraturan BPOM formalin adalah bahan berbahaya yang dilarang digunakan atau ditambahkan pada bahan pangan olahan.
Tentu bukan tanpa alasan dan sebab, mengapa formalin dikategorikan berbahaya sehingga dilarang digunakan atau ditambahkan pada bahan pangan.
Sebab formalin dilarang
Dilarangnya formalin tentu tak jauh dari sifat atau cara kerja dan dampak buruk yang ditimbulkan oleh formalin. Tak hanya dampak bagi kesehatan, tapi juga bagi lingkungan.
Formalin bersifat biosida, sehingga bersifat membunuh segala jenis mikroorganisme. Sehingga jika digunakan pada pangan dapat membunuh bakteri/jamur yang dapat merusak struktur bahan pangan sehingga jadi cepat busuk.
Karena sifat itulah, formalin juga dilarang digunakan sebagai pestisida (bakterisida ataupun fungisida). Walaupun jamur atau bakteri patogen tanaman bisa diatasi, namun mikroba lain dan hewan yang bermanfaat bisa jadi ikut terbasmi.
Akibatnya, pada jangka menengah hingga panjang, tanah akan mengalami kerusakan karena makhluk-makhluk mini penyubur tanah ikut tersapu bersih oleh formalin.
Jadi, yang sangat penting untuk diketahui oleh semuanya bahwa formalin itu zat yang berbahaya yang penggunaannya terbatas untuk hal tertentu saja. Misalnya sebagai desinfektan, pembersih lantai/pakaian, atau sebagai bahan pengawet mayat.
Selain bersifat biosida, formalin bersifat korosif sehingga menyebabkan perut mual dan muntah bahkan gangguan lambung apabila tertelan.
Terakhir dari sifat formalin, adalah karsinogenik (bahan pemicu kanker). Organisasi IARC (organisasi peneliti kanker internasional) menggolongkan formalin sebagai bahan karsinogen gologan 1.
Kesimpulan
Dari uraian singkat di atas jelas sebab mengapa formalin dilarang digunakan sebagai pestisida, tentu tak lepas dari sifat biosida-nya.
Walaupun bisa mengatasi penyakit tanaman akibat mikroba seperti layu, namun bisa merusak ekosistem tanah seperti cacing atau mikroba pengurai atau pelarut unsur hara yang tentu saja keberadaanya sangat bermanfaat.
Jika mikroba yang bermanfaat tadi mati, maka tanah akan jadi gersang, tak subur lagi. Tanah mungkin dipenuhi bahan organik namun tak semuanya dapat diserap oleh akar tanaman.
Baca juga : Inilah Beberapa Mikroorganisme yang Berperan sebagai Agen Hayati Pelarut Fosfat
Saya harap tidak ada petani yang menggunakan formalin sebagai pestisida sekalipun dalam kondisi terdesak, mengingat bahan ini mudah sekali diperoleh di pasaran dengan harga murah.
Mari kita berpikir untuk kepentingan jangka panjang daripada kepentingan sesaat, dengan tidak menggunakan formalin untuk pengendalian penyakit tanaman ataupun untuk pengawetan bahan pangan.