Hama Wereng Coklat, Gejala Serangan Dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Padi

sumber gambar : irri.org

Hama Wereng Coklat – Hama wereng coklat atau Wereng Batang Coklat (WBC) atau brown planthopper memiliki nama latin Nilaparvata lugens. Termasuk ordo Homoptera (bangsa wereng dan kutu-kutuan), famili Delphacidae. Hama ini memiliki siklus hidup;  telur, nimfa dan imago (dewasa).

Wereng coklat menyerang pada stadia (fase) nimfa dan imago. Stadia nimfa berlangsung selama kurang lebih 30 hari sebelum masuk pada stadia imago. Imago betina wereng coklat mampu bertelur hingga 600 butir telur.

Cara Kerja Hama Wereng Coklat

Hama wereng coklat bekerja merusak tanaman padi dengan 2 cara antara lain serangan langsung serta sebagai vektor virus.

1. Serangan langsung

Wereng coklat menyerang dan merusak tanaman dengan cara menghisap cairan sel tanaman hingga tanaman kering, dan menimbulkan efek seperti terbakar (hopperburn). Serangan wereng coklat parah pada areal penanaman yang luas dikenal dengan istilah PUSO.

Baca Juga :  8 Alat Semprot Pestisida Yang Biasa Digunakan Petani Saat Ini

2. Sebagai vektor virus

Selain itu wereng coklat juga diketahui menjadi vektor (penyebar virus),  yaitu virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput.

Wereng coklat. Sumber gambar : irri.org
Wereng coklat. Sumber gambar : irri.org

Gejala Serangan Wereng Coklat

Wereng coklat menyerang tanaman padi pada saat memasuki stadia pertumbuhan (tanaman muda) hingga fase keluarnya malai.

Dampak dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan wereng coklat ini, dalam waktu 10 hari bisa menurunkan produktivitas panen 10% sampai 50%.

Parahnya, di Indonesia serangan dengan populasi 10-15 ekor per rumpun saja sudah cukup untuk membuat PUSO dalam waktu 10 hari…!

planthopper-hopperburn
Areal penanaman padi yang mengalami PUSO. Sumber gambar : irri.org

1. Fase tanaman muda

Tanaman padi yang diserang (cairan selnya dihisap) akan muncul gejala tanaman padi menguning, mengering, lalu mati.

2. Fase tanaman tua

Sedangkan pada tanaman yang sudah tua (sudah keluar malai), serangan wereng coklat  menyebabkan pertumbuhan tanaman terhenti dan mengakibatkan butir padi menjadi hampa (kopong).

Ledakan Wereng Coklat

Hama wereng coklat adalah salah satu hama utama pada tanaman padi dan merupakan hama yang paling sulit dibasmi.

Hal ini dikarenakan dampak serangan yang ditimbulkan serta penyebarannya cepat dan luas. Hama wereng coklat akan makin sulit dibasmi saat terjadi ledakan.

Ledakan wereng coklat disebabkan oleh perubahan iklim. Iklim ekstrim dan cenderung basah sepanjang tahun (salah satunya karena kemarau basah, efek dari La Nina) menyebabkan perubahan pola tanam petani.

Baca Juga :  5 Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Dan Perannya Bagi Pertumbuhan Tanaman

Pola tanam petani pada umumnya padi-padi-palawija, karena adanya pasokan air yang cukup pola tanam petani berubah menjadi padi-padi-padi.

Penanaman padi secara terus-menerus dan tidak serempak adalah salah satu pemicu ledakan hama wereng coklat.

Selain penanaman terus-menerus, ledakan wereng coklat muncul juga karena aplikasi pestisida yang tidak efektif. Ledakan wereng coklat sangat berpengaruh signifikan terhadap turunnya produksi beras nasional.

Cara Pengendalian Wereng Coklat

Dari uraian di atas kita ketahui bahwa serangan hama wereng coklat ini begitu mengerikan dampaknya. Tidak hanya menurunkan produktivitas hingga 50%, tapi pada tingkat serangan yang parah menyebabkan PUSO.

Lalu bagaimanakah cara mengendalikan atau mengatasi wereng coklat ini terutama agar tidak terjadi ledakan hama?

Ada beberapa strategi dan cara yang dilakukan untuk mengatasi mengendalikan hama wereng coklat ini diantaranya.

∗ Secara kultur teknis :

1. Menggunakan benih yang secara genetis tahan wereng yaitu VUTW (varietas unggul tahan wereng)

2. Pengaturan pola tanam agar tidak menanam padi secara terus menerus

3. Melakukan monitoring secara rutin terhadap OPT dan melakukan tindakan antisipasi sedini mungkin

Populasi wereng coklat. Sumber gambar : irri.org

4. Pengendalian sedini mungkin dilakukan dengan insektisida jika sudah mencapai batas ambang ekonomi yaitu jika :

√ populasi wereng coklat 5 ekor per rumpun tanaman yang umurnya <40 hst (hari setelah tanam).

Baca Juga :  [Terbukti] 3 Cara Menghilangkan Residu Pestisida pada Buah dan Sayur

√ populasi wereng coklat 20 ekor per rumpun tanaman yang umurnya >40 hst.

∗ Secara sosial politik :

1.Pengawalan secara ketat oleh pemerintah bersama dinas terkait agar penyebarannya dapat diantisipasi sedini mungkin.

2.Penanaman dilakukan secara serempak tanpa memperhatikan batas administrasi wilayah tertentu. Ini dilakukan karena wereng coklat ini dapat bermigrasi hingga radius 200 km dari titik serangan menuju ke areal penanaman padi yang masih muda (berada pada fase vegetatif).

Kesimpulan…!

Nah, sobat BT, Setelah anda membaca seksama artikel ini, poin penting apa yang dapat anda simpulkan tentang hama wereng coklat, gejala serangan wereng coklat serta cara mengendalikan atau mengatasi  wereng coklat ini…??

Saya yakin bahwa anda sepakat dengan saya bahwa wereng coklat ini begitu berbahaya sehingga perlu diwaspadai perkembangan dan penyebarannya. Ya kan…? 😯

Perkembangannya yang cepat dan penyebarannya yang luas mengharuskan pengendaliannya dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat, tidak hanya petani tapi pemerintah wajib untuk turun tangan.

Baca juga : 

Akhirnyaa…Semoga segala upaya petani dan pemerintah, kita semua bisa membuahkan hasil yang optimal sehingga cita-cita Bangsa Indonesia akan swasembada dan ketahanan pangan menjadi kenyataan. Aamiiin.Sekian dan terimakasih ^^

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *