Cara Pestisida Masuk Ke Tubuh Manusia Dan Gejala Keracunan-Nya

Cara Pestisida Masuk Tubuh Manusia – Hallo sobat BT, artikel kali ini akan membahas cara pestisida masuk ke tubuh manusia dan bagaimana gejala keracunannya. Artikel ini terinspirasi karena hingga saat ini masih banyak petani di pedesaan yang masih belum memakai masker saat aplikasi pestisida.

Apalagi saat ini lagi hebohnya wabah Corona, yang bahkan mengharuskan kita memakai masker kemana pun kita pergi, tak hanya saat aplikasi pestisida saja kita wajib memakai masker pelindung. Pertanyaanya benarkah  Corona berbahaya? Ya karena Corona tak hanya berbahaya tapi juga mematikan.

Begitu juga dengan pestisida ini. Kita tentu sepakat bahwa pestisida itu berbahaya. Sekecil apapun cairan yang masuk ke tubuh kita sangat berbahaya. Apalagi pestisida yang memang dari kelas bahan aktif berbahaya.

Sayangnya meski dampak pestisida itu berbahaya, masih banyak petani yang belum memperhatikan dengan baik tata cara aplikasi pestisida yang benar, yakni aplikasi masih belum sesuai SOP. Berikut cara aplikasi pestisida yang bisa dilakukan petani >> 6 Cara Aplikasi Pestisida yang Biasa Dilakukan di Lapangan.

Rekomendasi :  Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Patek pada Cabai atau Antraknosa

Akibatnya banyak yang mati akibat keracunan pestisida (dampak langsung). Sobat bisa baca artikel berikut tentang petani petani yang meninggal karena keracunan pestisida >> [Lagi] Petani Meninggal Saat Aplikasi Pestisida. Adakah yang Salah?.

Cara Pestisida Masuk Tubuh
Cara Masuk Pestisida Ke Tubuh Manusia Dan Gejala Keracunan-Nya

Oleh karena itu sobat, penting rasanya bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara masuk pestisida ke tubuh kita, serta apa saja gejala keracunan yang ditimbulkannya.

Bagaimana cara pestisida masuk ke dalam tubuh manusia ? Setidaknya ada 3 cara bagi pestisida untuk bisa masuk ke dalam tubuh manusia.

#1. Melalui pernafasan (hidung)

Seperti halnya virus Corona, pestisida masuk ke tubuh melalui saluran pernafasan (dari hidung). Pestisida yang masuk dan terhisap oleh hidung bisa terjadi saat penyiapan maupun saat penyemprotan. Saat terhisap tadi pestisida akan lanjut masuk ke dalam paru-paru, menyebabkan gangguan pernafasan seperti sesak nafas (pneumonia).

#2. Melalui pencernaan (mulut)

Hal ini bisa terjadi jika pestisida tadi bercampur dengan makanan, atau minuman kita. Umumnya karena memang faktor tak sengaja atau lalai. Bahkan pernah ada yang menyimpan pestisida di botol minuman, kemudian di taruh di area dapur dan akhirnya tak sengaja terminum, akibatnya pestisida masuk ke organ pencernaan, lambung.

#3. Melalui penyerapan kulit

Rekomendasi :  Sering Tak Termanfaatkan dan Terbuang Percuma, Berikut Manfaat Air Cucian Beras

Perlu anda ketahui bahwa, pestisida juga bisa masuk melalui kulit. Ketika pestisida mengenai kulit anda secara langsung, pestisida akan masuk melalui pori-pori kulit anda. Oleh karena itu seminimal mungkin untuk menghindari kontak langsung antara kulit dengan pestisida.

Nah, dari ketiga cara di atas, menurut anda point nomor berapa yang paling sering terjadi di lapangan?

Yang pasti, melewati cara apapun, pestisida tetap berbahaya karena ia tak sekedar berhenti di organ tubuh seperti paru-paru, lambung, dan lapisan dalam kulit saja, namun ia bisa masuk ke aliran darah. Dampaknya bisa fatall. Maka dari itu sebaiknya ikuti prosedur atau protokol cara aplikasi pestisida yang benar.

Selanjutnya adalah bagaimana gejala keracunan pestisida. Setidaknya dikelompokkan menjadi 3 level :

Gejala Keracunan ringan : gejalanya mual, lemah, letih, lesu dan pandangan kabur

Gejala keracunan sedang : gejalanya muntah, kepala nyeri, mata berair, keringatan, pandangan kabur

Gejala keracunan berat : gejalanya diare, perut kejang, kepala berat, denyut jantung melemah, sesak nafas

Ringan, sedang atau beratnya level keracunan pestisida dipengaruhi juga oleh faktor paparan, apakah terpapar langsung atau tidak langsung.

Paparan langsung

Yakni paparan pestisida yang mengenai orang yang menangani sendiri kegiatan penyemprotan pestisida mulai dari menyiapkan, mencampur, menuangkan hingga menyemprotkan ke tanaman dan sadar saat droplet pestisida mengenai dirinya.

Rekomendasi :  Ini Sebab Formalin Dilarang Tak Hanya Untuk Pangan Tapi Juga Untuk Pertanian (Sebagai Pestisida)

Oleh karena itu agar pestisida tidak masuk ke dalam tubuh gunakanlah Alat Pelindung Diri (APD) yang direkomendasikan, pakai masker, penutup kepala, sepatu boots, dan pakaian pelindung (semacam jas hujan).

Paparan tidak langsung

Yakni kebalikan dari paparan langsung. Orang yang tidak ikut kegiatan pengendalian dengan pestisida namun menerima dampaknya, walau secara tidak sadar. Contohnya anggota keluarga di rumah yang terkena paparan pestisida yang tidak disimpan dengan baik, atau bisa juga orang lain yang terkena droplet saat melewati lahan yang baru disemprot pestisida.

Oleh karena itu, anda perlu hati-hati dalam menyimpan pestisida dalam rumah anda. Simpan di tempat yang tidak terjangkau anak kecil. Serta jangan lupa cuci bersih peralatan pertanian anda, yang mungkin saja terpapar. Terakhir, jangan lupa mandi bersihkan seluruh bagian tubuh anda, sebelum kemudian berinteraksi dengan anggota keluarga anda yang lain.

Baik paparan langsung maupun tidak langsung, tetap saja residu pestisida sangat berbahaya. Terutama jika ia sampai masuk tubuh kita. Jika ia mengendap maka akan membahayakan tubuh kita. Maka dari itu residu pestisida dalam tubuh kita perlu kita hilangkan, caranya sebagai berikut >> 5 Tips Cara Mudah Menghilangkan Residu Pestisida dalam Tubuh.

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *