Cara Pengendalian Penyakit Blas – Sobat BT, apakah anda sedang mencari bagaimana cara pengendalian penyakit blas pada tanaman padi? Jika demikian maka anda menemukan artikel yang tepat.
Artikel kali ini akan membahas detil tentang apa itu penyakit blas, gejala serangan penyakit blas dan bagaimana cara mengendalikannya. Ok, baca sampai selesai ya sob…!
Dari sekian banyak penyakit utama tanaman padi, Blas (rice blast) adalah salah satu penyakit yang menjadi momok bagi semua petani padi, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia.
Bukan tanpa alasan, karena penyakit ini menyerang pada setiap fase pertumbuhan dan bertanggung jawab atas menurun atau hilangnya panen pada tiap musim tanam di seluruh dunia.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika seluruh areal penanaman padi di seluruh wilayah nusantara harus gagal panen karena penyakit ini? Bayangkan berapa juta orang yang akan menderita kelaparan pangan?
Berdasarkan literatur, penyakit ini mulai pertama kali menyebar pada tahun 1637 di China, kemudian menyebar luas ke seluruh dunia termasuk pada tahun 1996 di daratan Amerika.
Cukup menarik mempelajari penyakit ini, terutama tentang bagaimana penyakit ini begitu mematikan dan bagaimana langkah-langkah pengendaliannya.
Dan satu hal yang pasti adalah bahwa masih banyak petani yang belum faham tentang bagaimana mengendalikan penyakit blas ini.
Apa itu penyakit Blas (Blast)..?
Penyakit blas disebabkan oleh infeksi atau serangan jamur Pyricularia grisea. Penyakit blas punya banyak sebutan seperti potong leher, busuk leher dan lain-lain.
Siklus jamur Pyricularia grisea tergolong singkat, kira-kira 1 minggu. Artinya untuk menghasilkan spora baru dibutuhkan waktu 1 minggu sejak infeksi spora lama (ciri-ciri infeksi yakni munculnya bercak belah ketupat pada daun). Kemudian dari 1 bercak tadi terus berkembang hingga menimbulkan ratusan hingga ribuan spora baru.
Sebagaimana penyakit lain yang disebabkan jamur, Pyricularia grisea berkembang pesat pada kelembaban yang tinggi atau curah hujan tinggi. Kondisi iklim yang basah dan berembun adalah kondisi yang sangat mendukung perkembangan penyakit blas.
Gejala Serangan Penyakit Blas
Jamur Pyricularia grisea bisa menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman padi yakni pada fase vegetatif dan generatif.
1. Pada fase vegetatif (pertumbuhan)

Serangan pada fase ini menimbulkan gejala bercak berbentuk belah ketupat pada daun padi. Warna bercak tersebut kecoklatan.
Gejala ini disebut dengan blas daun (leaf blast). Pada tingkat serangan yang parah dan tanpa pengendalian, berakibat pada kematian tanaman padi.2.
2. Pada fase generatif (pembuahan)

Pada fase ini blas menyerang bagian tangkai malai, sehingga menimbulkan gejala bewarna coklat pada malai padi. Gejala ini disebut blas leher (neck blast). Pada tingkat serangan yang parah, berpotensi puso. Karena proses pengisian biji/bulir menjadi terganggu, sehingga banyak bulir yang kosong/hampa.
Cara Pengendalian Penyakit Blas pada Tanaman Padi
1.Menggunakan varietas yang toleran dan tahan, terhadap penyakit blas sehingga resiko terkena penyakit blas dapat dicegah sedini mungkin.
2.Menggunakan benih sehat dan perlakuan fungisida, yakni dengan perendaman benih dengan fungisida sistemik sebelum ditanam serta aplikasi hingga menjelang fase awal berbunga. Bahan aktif fungsida sistemik yang teruji efektif dalam mengendalikan penyakit blas misalnya benomyl, trisiklazole dan karbendazim.
3.Melakukan penanaman serempak, dengan tujuan agar tanaman padi berada pada fase yang sama sehingga perkembangan dan penyebaran sumber inokulum penyakit blas di lapangan dapat ditekan, dan tidak menyebar pada penanaman padi selanjutnya.
4.Pengaturan jarak tanam, yaitu menggunakan jarak tanam yang lebih lebar (jajar legowo). Jarak tanam yang lebar dapat mengurangi tingkat kelembapan sehingga jamur patogen tidak mudah berkembang.
5.Melakukan pergiliran tanaman, dengan tanaman padi yang berbeda varietas pada setiap musim tanamnnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah patahnya ketahan suatu varietas.
6.Melakukan pengamatan rutin, agar jika ada indikasi serangan dapat segera diambil tindakan sanitasi sehingga tidak sampai telat.
7.Melakukan sanitasi lahan, dengan membersihkan gulma atau rumput karena beberapa jenis rumput bisa menjadi inang daripada penyakit blas.
8.Menerapkan pola pemupukan yang tepat dan berimbang, agar tanaman padi sehat dan tahan. Penggunaan pupuk nitrigen yang berlebihan menyebabkan tanaman lebih rentan serangan berbagai penyakit.
Baca juga :
- 3 Kunci Utama Sukses Tidaknya Pemupukan
- Masih Ingat Gak Nih Sama Konsep Panca Usaha Tani?
- Mengapa Pemupukan Harus Tepat dan Berimbang? Ini Dia Jawabannya
Nah, sobat BT demikianlah cara pengendalian penyakit blas pada tanaman padi. Mudah-mudahan bermanfaat ya. Jangan lupa share kepada saudara, sahabat dan teman anda yang lain. Sekian dan terimakasih ^^