Cara Mencegah Kebusukan Sayuran – Bagaimana cara mencegah kebusukan pada sayuran? Kira-kira demikian pertanyaan yang sering dilontarkan petani sayur, cabai, tomat ataupun tanaman horti yang lain. Hal ini disebabkan kebanyakan sayur mengalami kebusukan sebelum sampai pada konsumen.
Di negara tropis seperti Indonesia, keanekaragaman jenis sayuran sangat tinggi sehingga sayuran menjadi produk unggulan di dunia pertanian. Permintaan sayuran di Indonesia cukup tinggi sehingga menjadi peluang usaha bagi petani untuk mengembangkan sayuran.
Untuk sampai kepada konsumen tentunya sayuran harus memiliki kualitas yang cukup baik dari segi fisik maupun kandungannya. Yang sering menjadi kendala adalah sayuran ini mudah sekali busuk apalagi jika sudah ditangan konsumen, sehingga tak sedikit konsumen yang kecewa karena hal ini.
Untuk itu salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kebusukan pada sayuran hingga ke tangan konsumen adalah penanganan pasca panen yang tepat.
Sebelum kita berbagi tips untuk menjaga sayuran tetap segar, sebaiknya kita perlu tahu, mengapa sayuran itu mudah sekali busuk, diantaranya adalah :
- Penurunan kadar air pada sayuran
- Kerusakan mekanis seperti benturan, goresan
- Intensitas hujan yang tinggi pada lahan selama penanaman
- Adanya mikroba yang menyerang sayuran pasca panen atau selama dilahan
- Kesalahan selama packing
- Waktu panen yang terlalu tua
- Tingkat respirasi yang tinggi
- Lamanya waktu distribusi dari petani hingga sampai pada konsumen

Nah setelah tau beberapa faktor yang mempengaruhi kebusukan pada sayuran, maka ketika sayuran sudah terlanjur dipanen kita tidak bisa meningkatkan kualitas sayuran tersebut.
Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah penanganan pasca panen yang tepat sehingga kualitas sayur akan tetap terjaga hingga ditangan konsumen.

Bagaimana caranya? Simak 8 langkah mencegah kebusukan pada sayuran yang belajartani.com kutip dari laman balitsa.go.id:
1. Memperkirakan waktu panen yang tepat
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sayuran adalah penentuan waktu panen yang tepat. Untuk waktu panen dalam setiap komoditas-pun berbeda-beda salah satu hal yang menjadi pertimbangan untuk menentukan waktu panen adalah jarak.
Jika jarak tempuh antara lokasi panen dan pasar jauh maka waktu panen yang digunakan juga berbeda dengan jika jarak tempuh yang dekat. Apabila jarak tempuhnya jauh sayuran dapat dipanen ketika masih belum begitu masak secara fisiologis. Panen dapat dilakukan secara manual maupun dengan alat yang menjadi penting adalah kebersihan alat yg digunakan untuk panen serta wadah untuk menampung hasil panen.
2. Pengumpulan sayuran
Setelah sayuran dipanen diusahakan sesegera mungkin untuk dibawa pada tempat pengumpulan yang lokasinya tidak jauh dari lokasi lahan dan teduh. Hal ini dimaksudkan agar sayuran yang baru dipanen tetap segar karena apabila didiamkan dilahan akan terjadi penguapan akibat sinar matahari
3. Sortasi
Tahapan sortasi sangat penting dilakukan untuk memilah sayuran mana yang layak untuk dijual atau tidak. Biasanya pada tahapan ini dilakukan pemisahan antara sayuran bagus dan sayuran yang rusak, busuk, warna tidak sesuai, bentuknya tidak sesuai.
4. Pembersihan (cleaning)
Pada tahapan ini dilakukan pencucian pada sayuran yang lolos sortir serta pemisahan sayuran dari bagian tanaman lainnya yang masih menempel. Hal ini penting dilakukan untuk menghilangkan kotoran dari sayuran agar sayuran tetap bersih dan menarik sehingga nilai jualnya menjadi tinggi. Setelah sayuran bersih maka sayuran perlu dikeringkan hingga sisa-sisa air bekas cucian hilang karena apabila sayuran masih basah akan mudah mengalami pembusukan
5. Grading
Dilakukan pengkelasan sayuran sesuai kriteria konsumen atau pangsa pasar.
6. Pengemasan (Packing)
Dilakukan agar sayuran menarik tetap bersih, terhindar dari kerusanan dan yang paling penting adalah meningkatkan daya simpan sayuran. Packing dapat dilakukan dengan menggunakan box kayu, keranjang bambu atau beberapa sayuran membutuhkan wrapping untuk mengemasnya. Jumlah sayuran dalam kemasan juga disesuaikan dengan kapasitas jangan sampai over capacity
7. Penyimpanan
Sebaiknya disimpan ditempat yang kering atau bisa disimpan dalam lemari pendingin untuk menjaga kesegaran sayuran
8. Transportasi
Untuk sayuran yang perlu dikirim dengan jarak yang jauh maka diusahan alat pengangkut tersebut terdapat pendingin, jika tidak perlanan bisa dilakukan pada malam hari agar sayuran tidak mudah meguap karena panas selama perjalanan.
Baca juga : [Terbukti] 3 Cara Menghilangkan Residu Pestisida pada Buah dan Sayur
Nah sobat BT, itulah 8 langkah mencegah kebusukan pada sayuran yang kami harap bisa bermanfaat bagi anda dan semua petani di Indonesia.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke saudara, sahabat dan teman anda yang lain. Sekian terimakasih ^^