Perusahaan Pestisida (Agrochemicals) Terbesar Dunia – Mendengar kata pestisida tentu sobat belajartani.com tidak asing lagi. Bagaimana tidak pestisida dianggap merupakan salah satu bahan yang dianggap wajib ada dalam proses produksi pertanian.
Pestisida bermanfaat sebagai pembunuh hama penyakit tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
Pestisida selain bermanfaat, tak banyak yang tahu bahwa pestisida juga menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan ekosistem lingkungan.
Dalam aplikasinya, tidak semua pestisida tepat mengenai sasaran yaitu hama perusak tanaman. Kira-kira hanya 20% saja tepat mengenai tanaman budidaya sedangkan sisanya akan lepas ke linkungan dan rantai makanan.
Lepasnya pestisida tersebut ke lingkungan akan membunuh organisme dan spesies lain dalam rantai makanan, termasuk manusia. Selain menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti kanker, efek jangka pendek pestisida bahkan dapat menyebabkan keracunan yang berakibat kematian.
Penggunaan pestisida berlebih, dalam jangka waktu yang lama justru akan menjadikan hama dan gulma resistan terhadap pestisida tersebut, sehingga nantinya akan menyebabkan ledakan populasi hama penyakit tanaman.
Data World Health Organization (WHO), menyebutkan paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat keracunan pestisida.
Selain itu, pernah dilaporkan bahwa beberapa spesies kupu-kupu punah akibat efek samping dari penggunaan pestisida, dan masih banyak lagi peristiwa serupa di seluruh bagian dunia yang lain.
Peristiwa keracunan dan kerusakan lingkungan tersebut sebenarnya tidak lepas dari peran perusahaan-perusahaan pestisida.
Berikut ini merupakan perusahaan pestisida terbesar di dunia tahun 2007 berdasarkan penjualannya dan dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam kerusakan lingkungan.
Berdasarkan data di atas ada fakta menarik bahwa perusahaan raksasa pestisida di sisi lain juga produsen utama benih.
- Bayer, adalah perusahaan pestisida terbesar di dunia adalah perusahaan benih terbesar ke-7 dunia.
- Syngenta, menempati urutan ke-2 perusahaan pestisida dunia, Syngenta adalah perusahaan benih terbesar ke-3 dunia.
- Monsanto, sebagai perusahaan benih terbesar dunia, menempati urutan ke-5 perusahaan pestisida terbesar dunia.
- DuPont, adalah runner-up atau peringkat ke-2 perusahaan benih terbesar dunia, menempati peringkat ke-6 sebagai perusahaan pestisida dunia.
- Pada tahun 2007, pasar agrokimia global (agrochemicals) adalah $38,6 miliar dan 10 perusahaan terbesar mengontrol 89% dari pasar agrokimia global.
- 6 perusahaan atas menguasai $28.8 miliar atau 75% dari total pasar.
Semua perusahaan-perusahaan ini merupakan raksasa gen. Sepertiga dari pasar pestsida global didominasi oleh pembunuh gulma (herbisida). Sekitar 80% dari benih Genetically Modified (GM), memiliki ketahanan terhadap herbisida. Benih GM telah resistant terhadap bahan kimia yang mengandung Glyphosate (Glifosat).
Monsanto sebagai salah satu produsen Glifosat, telah menciptakan benih yang tahan terhadap Glifosat, atau dikenal dengan benih RR (Roundup Ready), contohnya benih jagung Roundup Ready Corn. Benih RR akan toleran dan tidak mati jika disemprot Roundup walaupun tanaman disekitarnya mati.
Adanya teknologi benih RR ini sebenarnya menciptakan banyak masalah baru. Benih dan pestisida hanya akan dimonopoli oleh beberapa perusahaan saja. Karena tanaman-tanaman tersebut direkayasa agar tahan terhadap pestisida yang mereka hasilkan saja. Masalah lain adalah munculnya resistensi gulma liar yang lebih tahan terhadap herbisida.
Baca juga :
- 10 Perusahaan Benih Terbesar di Dunia
- 4 Mega Merger dan Akuisisi (M&A) Perusahaan Raksasa Agribisnis yang Menghebohkan Dunia (Update 2016…!)
- Inilah Daftar Perusahaan Benih di Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Saham
Menurut Chemical & Engineering News, setidaknya ada 14 spesies gulma di lima benua telah mengembangkan resistensi karena aplikasi massif glifosat.
Selain Monsanto, BASF, Syngenta, Bayer, Dow dan DuPont kini berlomba-lomba untuk menciptakan bahan kimia baru untuk menutupi teknologi Glifosat yang oleh dunia dianggap sebagai failed technology, teknologi gagal.
Selamat Pagi
Perkenalkan saya Deden Suhendar, kami dari PT. Kefi Wangi Indonesia merupakan manufacturing EO & Extracts. Pada Kesempatan kali ini kami mau menawarkan Citronella oil dan Eugenol untuk kebutuhan bahan baku pestisida alami. Dokumen lengkap dan siap support free sample for trial.
Apabila ada yang kurang jelas dan harus ditanyakan langsung saja hubungi kami.
Terimakasih.
Hormat saya
Deden Suhendar
0813 9868 7544
sales@kefiwangi.com