4 Langkah Sukses Menanam Buncis agar Berbuah Lebat

Menanam Buncis Berbuah Lebat – Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran buah yang termasuk famili Leguminosae. Buncis atau green bean, dibeberapa daerah dikenal dengan sebutan ‘ucet’, banyak dibudidayakan karena selain memiliki rasa yang enak juga memiliki banyak kandungan protein dan vitamin.

Tanaman buncis secara teknis budidaya merupakan tanaman yang cukup mudah, dan berproduksi dengan baik pada hampir semua ketinggian. Buncis dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe merambat (bersifat indeterminate) dan tipe tegak (berbentuk semak dan bersifat determinate).

Untuk buncis tipe tegak, tinggi tanaman tidak lebih dari 60 cm sehingga tidak perlu menggunakan lanjaran. Nah buncis tipe tegak ini bisa jadi alternatif untuk sobat BT yang sedang menghemat cost produksi karena cukup besarnya biaya lanjaran. Namun disesuaikan dengan selera pasar juga.

Syarat tumbuh tanaman buncis :

  • pH tanah 5.5 – 6.0
  • Jenis tanah andosol dan regosol dengan sistem irigasi dan drainase yang baik, dikarenakan cukup sensitif dengan kekurangan dan kelebihan air
  • Lokasi memiliki sumber air bersih
  • Buncis tegak tumbuh optimum pada ketinggian 300-600 mdpl dengan suhu 20-25 derajat celcius
  • Buncis rambat tumbuh optimum pada ketinggian 1000-1500 mdpl (suhu dingin)

Pada dasarnya budidaya tanaman di bagi menjadi 4 proses inti yaitu pra tanam, tanam, perawatan dan panen.

Begitu juga dengan buncis, apa saja 4 langkah sukses menanam buncis agar berbuah lebat ? Akan saya jabarkan dengan detil di bawah nanti. So, stay tuned on this page till u finished reading, ok guys. Lets go…!

1. Pra-tanam (persiapan lahan)

1.1 Plotting lahan (perencanaan lahan)

  • Jarak tanam : 40×50 cm
  • Lebar got : 30-50 cm
  • Kebutuhan benih : ± 15 kg/ha

1.2 Pengolahan tanah

Pengolahan tanah adalah upaya untuk mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan struktur tanah, pH (keasaman tanah) dan zat hara tanah.

Perbaikan struktur tanah dilakukan dengan membajak tanah dan penggaruan. Bajak bertujuan untuk membolak balik tanah sehingga tanah yang di bawah yang subur berpindah ke bagian atas. Penggaruan, atau kegiatan untuk meratakan tanah, bertujuan untuk memperbaiki aerasi tanah .

Rekomendasi :  [Liputan Khusus] Permasalahan Petani Semangka Di Dusun Dewan, Desa Rejosari, Kec. Sawahan, Madiun

Perbaikan pH tanah bisa dilakukan dengan penambahan dolomit atau kapur pertanian. Perbaikan unsur hara dilakukan dengan cara penambahan pupuk dasaran. Pupuk dasaran yang digunakan antara lain pupuk kandang 5-10 ton/ha dan SP36 200-300 kg/ha .

Setelah tanah dibajak dan digaru kemudian tambahkan pupuk dasaran dan dolomit. Kemudian digacar (plotting) sesuai ukuran bedeng yang dikehendaki. Pemberian pupuk dasaran juga bisa dilakukan setelah tanah digacar, teknik ini biasanya dilakukan jika lahan hanya dicangkul dan tidak dibajak terlebih dahulu.

Idealnya pupuk dasaran diberikan pada dasar bedengan sebelum bedengan dibuat, bukan diberikan diatas bedengan yang telah jadi. Hal ini berkaitan dengan efektifitas penyerapan hara tanaman karena nantinya akar akan tumbuh ke bawah dan langsung dapat menyerap pupuk tersebut.

Jika anda hendak menanam buncis pada lahan bekas jagung, maka anda cukup membersihkan lahan saja, menyemprot rumput dengan herbisida, mengatur ukuran bedengan lantas kemudian menanamnya secara TOT (Tanpa Olah Tanah).

2. Penanaman (planting)

Penanaman dilakukan secara tugal, setiap lubang tanam diisi 2-3 biji. Pada umumnya 2 biji saja cudah cukup. Untuk menghindari serangan hama tanah, pada saat tanah diberikan insektisida/nematisida Furadan (bahan aktif karbofuran) atau Wingran (bahan aktif imidakloprid).

3. Perawatan Tanaman

3.1 Pemupukan susulan

Pemberian pupuk susulan bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, mengoptimalkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Oleh sebab itu penggunaan pupuk susulan sebenarnya bukan merupakan hal yang harus karena kondisi tanaman akan berbeda-beda di masing-masing daerah penanaman.

Baca juga3 Kunci Utama Sukses Tidaknya Pemupukan

Lalu teknik pemupukan yang seperti apa yang sebaiknya diterapkan? Itu semua tergantung dari kondisi tanaman di lapangan. Secara umum pemupukan buncis dilakukan dengan teknis tugal, yaitu pupuk dimasukkan di lubang yang dibuat 10 cm dari lubang tanam.

  • Susulan I Umur 20 hst : ZA + NPK, 10 g/tan (1:2 >> 1 kg ZA,2 kg NPK)
  • Susulan II Umur 40 hst : NPK 10 g/tan
  • Susulan III Umur 60 hst : NPK 10 g/tan

Selain dosis pupuk diatas untuk mempercepat pertumbuhan bisa ditambahkan pupuk lain seperti Mamigro NPK spesial, Multi KP, KCl, KNO3 dan lain-lain (sesuai dengan dosis).

3.2 Pengairan

Pengairan diberikan secukupnya saja sesuai kondisi tanaman di lapangan. Namun pada saat fase tanam pengairan dilakukan secara rutin setiap sore sampai benih tumbuh.

3.3 Pengendalian Hama Penyakit

Rekomendasi :  Konsep Urban Farming : Siapapun Dimanapun Bisa Jadi Petani

Hama dan penyakit pada tanaman buncis muncul bergantian seiring dengan pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengendalian hama penyakit dengan penyemprotan pestisida apabila :

  • Kondisi normal : 1-2 x seminggu
  • Banyak serangan : 2-4 x seminggu
Buncis menjelang panen. Source: dok belajartani.com

#Hama pada tanaman buncis

Hama tanaman yang biasanya menyerang buncis antara lain : lalat bibit, ulat tanah (Agrotis), ulat penggerek buah (Heliothis armigera), tungau (Tetranichus spp), lalat buah (Dacus cucubetae), Thrips dan kutu kebul (Bemicia tabaci).

  • pengendalian lalat bibit: aplikasi insektisida bahan aktif imidakloprid, dll
  • pengendalian ulat tanah : aplikasi insektisida bahan aktif klorpirifos, imidakloprid atau karbofuran dll
  • pengendalian penggerek buah : aplikasi insektisida bahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, profenofos, klorpirifos, metomil, karbosulfan, lamda sihalotrin, deltametrin, klorantraniliprol, emamektin benzoat dll
  • pengendalian tungau : aplikasi insektisida bahan aktif abamektin, piridaben, klorfenapir, tetradifon, propargit dll
  • pengendalian lalat buah : aplikasi insektisida bahan aktif asetamiprid, spinosad, profenofos, sipermetrin, beta siflutrin, deltametrin, malation dll
  • pengendalian trips : aplikasi insektisida bahan aktif klorpirifos, metomil, imidakloprid, sipermetrin, abamektin dll
  • pengendalian kutu kebul : aplikasi insektisida bahan aktif imidakloprid, abamektin, tiametoksam, klorfenapir, diafentiuron dll

#Penyakit pada tanaman buncis Penyakit yang biasanya menyerang tanaman buncis antara lain : layu, kresek/downey mildew (Pseudoperonospora cubensis), dan bercak daun (Cescospora).

  • pengendalian layu bakteri : aplikasi bakterisida bahan aktif streptomicin sulfat, dll
  • pengendalian layu jamur : aplikasi fungisida bahan aktif benomil, tembaga hidroksida dll
  • pengendalian downey mildew : aplikasi fungisida berbahan aktif mankozeb,belerang, propineb, tembaga hidroksida, metalaksil, benomil, tebukonazol, propikonazol dll
  • pengendalian bercak daun : mankozeb, propineb, klorotalonil, tembaga hidroksida, dimetomorf, difenokonazol, propikonazol, benomil, simokasanil, karbendazim, triadimefon, azoksistrobin, dll

Baca juga : Daftar Pestisida Berbahan Aktif Ganda untuk Pengendalian Hama Penyakit pada Tanaman Cabai

Dari hama penyakit di atas, hama penggerek buah lah yang seringkali merugikan petani. Serangan hama penggerek buah ini umumnya terjadi saat buncis mengalami masa panen. Akibat serangan nya yang ganas tersebut otomatis kuantitas dan kualitas (berakibat pada harga jual) panen mengalami penurunan.

4. Panen

Buncis dipanen saat umur ±45 hst untuk tipe tegak dan 60 hst untuk tipe rambat dengan masa panen berlangsung hingga ±30 hari, tergantung varietas yang ditanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap interval 3 hari sekali.

Dalam upaya menanam buncis (green bean) agar berbuah lebat, salah satu faktor pentingnya adalah menanam buncis varietas unggul yang memiliki ketahanan genetik terhadap virus dan hama penyakit serta mempunyai potensi hasil yang tinggi (lebih 1 kg per tanaman). Pemilihan varietas unggul paling tidak membuat peluang keberhasilan anda jauh lebih besar.

Rekomendasi :  [Terbukti] Tips Cara Agar Semangka Tetap Manis Meski Panen Di Musim Hujan

Nah, berdasarkan pengalaman, varietas Lebat-3 produksi PT. BISI sangat saya rekomendasikan bagi anda yang ingin menanam buncis. Kenapa Lebat-3…?

Buncis varietas Lebat-3 ini memiliki beberapa keunggulan dan dibandingkan dengan varietas yang lain Lebat-3 ini unggul semuanya. Keunggulannya antara lain :

  1. Cocok di tanam pada hampir semua ketinggian
  2. Memiliki ketahanan yang baik terhadap hama dan penyakit.
  3. Buah bewarna hijau muda dengan tekstur renyah, tidak berserat dan rasanya manis.
  4. Berumur genjah dengan umur panen pada ±42 hst
  5. Memiliki potensi hasil per tanamanan hingga ±1.5 kg/tanaman.

*Kesimpulan

Nah, sobat BT itulah ulasan singkat 4 langkah sukses menanam buncis (green bean) agar berbuah lebat mulai dari teknik olah tanah sampai pada pemeliharaan tanaman. Agar tanaman buncis berbuah lebat dan panen optimal ada 4 hal yang perlu anda ingat, yaitu faktor faktor persiapan lahan, pemilihan varietas unggul, pemupukan, pengendalian hama penyakit.

  1. Persiapan lahan, hendaknya areal penanaman disterilisasi, diolah tanah sebaik mungkin selain agar tanaman tumbuh maksimal, juga agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari baik itu serangan ulat tanah, ataupun serangan layu.
  2. Pemilihan varietas unggul, tahan virus, hama penyakit dan memiliki potensi hasil yang tinggi.
  3. Pemupukan, pemupukan baik dasaran atau susulan hendaknya dilakukan secara tepat dan berimbang.
  4. Pengendalian hama penyakit, pengendalian hama penyakit lebih mengedepankan pada aspek pencegahan, penanganan dini sebelum terlambat. Pada prinsipnya, tanaman buncis yang bebas serangan hama penyakit tentunya tumbuh optimal, berbuah lebat, dan memiliki kualitas yang baik (sehingga bernilai ekonomis tinggi).

Baca juga : Mengapa Pemupukan Harus Tepat dan Berimbang? Ini Dia Jawabannya

Finally semoga artikel tentang 4 langkah sukses menanam buncis (green bean) agar berbuah lebat ini bisa bermanfaat buat sobat BT terutama yang sedang akan menanam. Tanaman buncis berbuah lebat tentu harapan setiap petani, untuk mewujudkannya jangan lupa point-point di atas ya.

Nah, sebelum menutup halaman ini, jangan lupa bagikan artikel ini kepada saudara, sahabat dan teman anda ya. Sekian dan terimakasih ^^

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *