8 Hama Penyakit Utama Kentang yang Perlu Diwaspadai

Hama Penyakit Utama Kentang – Menurut FAO, kentang (Solanum tuberosum) merupakan umbi yang paling banyak dikembangkan di dunia setelah singkong dan ubi jalar.

Sebagai tanaman hortikultura, kentang berpotensi sebagai alternatif dalam diversifikasi pangan. Di Indonesia, kentang menjadi salah satu komoditas utama yang dikembangkan karena merupakan salah satu sumber utama karbohidrat.

Saat ini pengembangan kentang masih terkendala dengan pengadaan bibit unggul dan pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama penyakit mutlak dilakukan agar menghasilkan produk yang berkualitas.

Lalu apa sajakah hama dan penyakit yang perlu diwaspadai serangannya? Setidaknya ada 8 hama penyakit penting dan utama pada tanaman kentang versi BelajarTani.com. Simak selengkapnya di bawah ini sobat BT 🙂

1. Hama Ulat Tanah Agrotis ipsilon

agrotis
Sumber : entej.com

Ulat tanah Agrotis bewarna hitam ke abu-abuan. Hama ini aktif merusak tanaman pada malam hari. Menyerang tanaman yang baru pindah tanam dengan cara memakan batang utama tanaman serta titik tumbuhnya. Pada tanaman kentang selain menyerang tanaman muda, juga menyerang umbi.

Gejala serangannya agak sulit diamati, karena ada di dalam tanah. Meski begitu, gejala serangannya cukup khas. Ditandai dengan adanya tanaman muda yang patah pada batang tanamannya atau tangkai daunnya terpotong. Untuk tanaman dewasa kadang-kadang baru diketahui saat umbi dipanen dan banyak petani yang kaget karena umbi kentangnya rusak, berlubang dan tak elok dipandang.

 2. Hama Kutu Daun Thrips sp

trips
Sumber : omafra.gov.on.ca

Hama Thrips tergolong dalam golongan kutu-kutuan. Thrips merusak tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun yang muda dan pada permukaan bawah daun. Daun yang telah terserap Thrips  menjadi mengkeriting dan kerdil. Jika serangannya parah tanaman akan mengering dan mati.

Rekomendasi :  Tips dan Cara Agar Buah Cabai Awet Segar

Thrips selain merusak daun tanaman, juga berperan sebagai vektor virus seperti virus keriting, virus mozaik yang menyebabkan tanaman kerdil dan tidak dapat berkembang. Jika tanaman yang terkena virus ini tidak segera dicabut, maka penyakit virus tersebut akan menyebar pada tanaman yang sehat.

Gejala serangan Thrips cukup mudah diamati. Daun yang telah terserang Thrips  selain mengkeriting dan kerdil, akan timbul bercak tidak beraturan bewarna keperakan dan berkilau seperti perunggu. Selain itu pada bagian bawah daun atau pada bagian pucuk daun yang telah mengeriting biasanya mudah ditemukan populasi Thrips.

3. Hama Penggorok Daun Liriomyza

liriomyza im
Sumber : ziraattube.com

Hama penggorok daun pada tanaman kentang adalah hama yang berada pada fase larva dari lalat Liriomyza. Lalat Liriomyza dewasa bertelur dan menyimpannya di dalam jaringan daun. Pada saat menetas telur-telur dari lalat Liriomyza tersebut akan bermetamorfosis menjadi larva dan memakan daun dari dalam jaringan.

Gejala yang ditimbulkan akibat serangan hama penggorok daun Liriomyza ini sangat khas. Mengamatinya pun cukup mudah yaitu pada tanaman kentang yang terserang pada permukaan daunnya akan terdapat alur yang berkelok tak beraturan. Namun, pada tingkat serangan yang parah akan membuat daun menguning, mengering dan mati.

 4. Kumbang Epilachna sp

ladybugs-vs-aphids
Sumber : thestar.com

Kumbang Epilachna sp merusak tanaman kentang dengan cara memakan daun kentang baik itu yang masih muda ataupun yang sudah tua. Tanaman kentang yang telah terserang akan tinggal tulang daunnya saja.

Rekomendasi :  Tanaman Terserang Jamur? Hentikan Dulu Pemupukan !

Kumbang Epilachna juga berperan sebagai vektor penyakit X dan Y pada tanaman kentang. Selain dikenal sebagai hama dan vektor virus pada tanaman solanaceae dan cucurbitaceae, kumbang Epilachna ini juga dikenal sebagai predator bagi kutu-kutuan.

5. Nematoda Perusak Akar Meloidogyne

HE 1736-2015 Villar Luna-S-final-AOP.indd
Sumber : degruyter.com

Meloidogyne adalah nematoda perusak akar tanaman kentang dan tanaman Solanaceae lainnya.  memiliki ukuran berkisar 0,4-0,5 mm. Meloidogyne betina bentuknya bulat dan sekali bertelur menghasilkan 800-3000 butir telur.

Gejala serangan dari nematoda Meloidogyne ini yaitu Tanaman kentang yang terserang menunjukkan gejala pertumbuhan yang kerdil, dan pucuk daun menguning. Lalu pada akarnya menampakkan gejala bintil akar. Timbulnya bintil akar ini menyebabkan transportasi air terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil dan layu.

6. Penyakit Busuk Daun Phytopthora Infestans

blight late
Sumber : plantpath.cornell.edu

Penyakit busuk daun atau disebut juga hawar daun (late blight) atau lodoh disebabkan oleh jamur Phytophtora infestans (pada kentang dan tomat) dan Phytophtora capcisi (pada cabai).

Penyakit ini berkembang pesat saat musim musim penghujan dimana intensitas serangannya tinggi, yaitu antara bulan Oktober-Februari, dan pada musim kemarau antara bulan Mei-Agustus intensitas serngannnya rendah.

Mengidentifikasi penyakit ini cukup mudah, ciri-cinya daun meleleh seperti tersiram air panas. Serangan penyakit ini rawan terjadi saat tanaman berumur sekitar 1 bulanan.

Saat tingkat serangan awal, muncul bercak-bercak di bagian tepi dan ujung daun. Bercak tersebut bewarna abu-abu sampai gelap dan sedikit basah. Di bagian bawah daun muncul spora jamur yang warnanya putih.

Pada tingkat serangan lanjut, bercak-bercak tersebut akan menyebar ke seluruh bagian tanaman, daun, batang bahkan buah hingga tanaman mati.

Yang membuat ngeri, pada tingkat serangan yang ganas, dan didukung oleh kondisi lingkungan yang optimal tanaman bisa mati dalam waktu 1-4 hari.

Rekomendasi :  Inilah 6 Karakter Unggul Cabai Hibrida F1, Apa Saja Itu ?

Baca juga : Curah Hujan Masih Tinggi, Waspada Serangan Penyakit Busuk Daun

7. Penyakit Bercak Daun Alternaria solani

early-blight-potato-pinterest
Sumber : pinterest.com

Penyakit bercak dun Alternaria solani berkembang pesat pada musim hujan karena kondisinya lembab dan basah.

Penyakit daun membuat daun menjadi rusak sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Pada tingkat serangan yang parah menyebabkan daun mengering dan rontok.

Gejala serangan jamur Alternaria juga tergolong khas. Daun yang terserang akan muncul bercak konsentris melingkar, dimana pada pusat serangan bewarna gelap kehitaman dan dikelilingi cincin lebih terang bewarna kuning kecoklatan.

8. Penyakit Virus X dan Virus Y

pvy-potatovirus-com
Virus Y. Sumber : potatovirus.com

Virus X dan virus Y pada tanaman kentang menyebabkan penyakit Mosaic Virus. Penyakit ini ditularkan oleh vektor serangga seperti kumbang Epilachna sparsa dan kutu daun Myzus persicae.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus X dan Y ini hampir serupa yaitu menyebabkan pola mozaik pada daun, bentuk tidak sempurna, dan bercak daun.

Pucuk daun berubah warna menjadi lebih muda dan tidak seperti daun lainnya yang normal. Efek domino serangan tidak hanya pada daun, bunga dan buah yang terbentuk juga tidak normal bentuknya.

Baca juga : Begini Cara Aplikasi Gliocladium Untuk Tingkatkan Produksi Kentang

Nah, sobat BT itulah 8 hama dan penyakit penting dan utama pada tanaman kentang. Jangan lupa untuk sering-sering melakukan pengamatan terhadap populasi hama atau gejala dari penyakit tersebut.

Dan jangan lupa untuk share ke saudara, sahabat dan teman anda yang lain, because sharing is caring, okay..hehe. Sekian dan terimakasih ^^

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

2 Comments

  1. Terima kasih, banyak ilmu yang saya dapat kebetulan saya pemula bertani kentang granola

    1. ya gan sama2…maaf baru balas. bisa tembus berapa kg per tanaman ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *